Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tingkatkan Produktivitas Tanam, Kementan Maksimalkan Fungsi Saluran Irigasi Melalui RJIT

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menjelaskan, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dilakukan untuk memaksimalkan fungsi dari saluran irigasi.

Dengan saluran irigasi yang maksimal, kata dia, maka luas tanam, produktivitas, dan indeks pertanaman (IP) akan bertambah.

"RJIT bukan hanya kegiatan untuk membenahi atau rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang rusak," ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (5/5/2021).

Kementan sendiri terus berupaya mengoptimalkan sektor pertanian melalui kegiatan RJIT. Salah satunya dengan melakukan kegiatan rehab jaringan di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Kegiatan padat karya tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman.

Sarwo mengatakan, kegiatan RJIT di Cianjur dilakukan Kelompok Tani (Poktan) Sugih Tani dan diketuai oleh Sumarli. Kegiatan ini dipusatkan di Desa Muara Cikadu, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur.

"Sebelum diperbaiki, saluran irigasi masih berupa saluran tanah sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar. Kerusakan terjadi akibat sering kehilangan air, banyaknya kebocoran dan saluran mengalami penyempitan akibat sedimentasi," jelasnya , Senin (3/5/2021).

Maka dari itu, lanjut Sarwo, melalui kegiatan RJIT saluran akan dibuat menjadi permanen menggunakan konstruksi pasangan batu gunung dengan dua sisi lining saluran.

Adapun saluran yang dibangun sepanjang 145 meter (m), lebar 40 centimeter (cm), dan tinggi 70 cm.

“Luas saluran irigasi sebelum dilakukan rehab seluas 35 hektar (ha). Angka ini meningkat menjadi 40 ha setelah direhab,” ucapnya.

Terkait produktivitas, Sarwo menyebutkan, wilayah ini sebelumnya hanya mampu menghasilkan 4,7 ton per ha. Namun, setelah saluran direhab telah mengalami kenaikan menjadi 5 ton per ha.

Begitu pula dengan nilai IP, awalnya hanya 200 atau dua kali tanam dalam satu tahun. Indeks pertanaman pun mengalami kenaikan menjadi 250 atau 2,5 kali dalam satu tahun.

"Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam secara serempak," ujar Sarwo.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap, melalui RJIT dapat memenuhi pasokan air yang dibutuhkan lahan pertanian.

"RJIT tidak hanya bisa membantu petani mendapatkan pasokan air. Lebih dari itu, RJIT diharapkan bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat petani dengan peningkatan produktivitas," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2021/05/05/184945026/tingkatkan-produktivitas-tanam-kementan-maksimalkan-fungsi-saluran-irigasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke