Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN EKONOMI KOMPASIANA] Cara Cari Uang dari Rumah | Strategi Pemasaran Properti | Transformasi Dana Perguruan Tinggi

KOMPASIANA---Seperti dalam kisah fiksi: sebuah kampung diramaikan oleh tertangkapnya seekor babi ngepet karena sebelumnya warga mengeluh kehilangan uang sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta.

Isu babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat beberapa hari lalu, telah dipastikan sebagai rekayasa.

Apalagi dengan adanya kabar bahwa ada tetangga yang bisa mendapat penghasilan ketika di rumah saja tanpa mesti keluar rumah.

Kita semua memang telah terdampak pandemi, apalagi perekonomian.

Walau sumber pendapatan telah berkurang, ada banyak hal lain yang dapat dilakukan seseorang untuk menghasilkan uang dengan tetap tinggal di rumah.

1. Jangan Jadi "Babi Ngepet", Inilah 5 Cara Cari Uang dari Rumah

Tudingan atas seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan dapat hidup begitu nyaman, kalau bukan dengan cara melakukan praktik babi ngepet atau hal mistik lainnya itu menarik untuk dimengerti bersama.

Apalagi jika melihat kondisi seperti sekarang, tanpa harus punya pekerjaan atau pergi ke kantor sekalipun, seseorang tetap bisa menghasilkan uang.

Kegiatan ini, tulis Kompasianer Adica Wirawan, sejatinya mudah dikerjakan, tetapi bukan berarti hasil yang diperoleh jauh lebih kecil ketimbang pekerjaan formal pada umumnya.

"Terkadang, hasilnya bahkan dapat lebih besar, bergantung pada keterampilan kita dalam mengerjakannya," lanjutnya.

Ngeblog, misalnya. Selain mampu menyalurkan "unek-unek" di kepala atau menyapa orang lain, ngeblog ternyata bisa juga mendatangkan income. (Baca selengkapnya)

2. Strategi Pemasaran Properti dari Nol dengan 6 Langkah Mudah

Tanpa mengabaikan kualitas produk, tulis Kompasianer Kris Banarto, peran pemasaran begitu besar dalam meningkatkan volume penjualan.

Apalagi pada era digital, cara-cara berkomunikasi dengan pelanggan menjadi sesuatu yang kini tidak dapat ditawar.

Pentingnya peran pemasaran dalam bisnis properti menjadi perhatian dari pemilik bisnis untuk menempatkan manajer pemasaran yang berpengalaman dan kapabel.

Proses bisnis di dalam bisnis properti merupakan suatu rangkaian yang terintegrasi ibarat ajang lari estafet.

"Keberhasilan lari estafet ditentukan oleh empat pelari, jika pelari pertama melakukan kesalahan maka tugas pelari kedua, tiga dan empat akan berat," tulis Kompasianer Kris Banarto. (Baca selengkapnya)

3. Transformasi Perguruan Tinggi Menghadapi Dampak Krisis Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah memperburuk tekanan yang dihadapi institusi pendidikan tinggi.

Bantuan dana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah untuk pendidikan tinggi saat ini telah membantu institusi dan mahasiswa mengatasi beberapa tantangan jangka pendek.

Akan tetapi, menurut Kompasianer Merza Gamal, bisa terjadi hambatan pendaftaran kemungkinan akan memengaruhi anggaran universitas untuk tahun-tahun mendatang.

"Sebagai contoh yang terjadi pada sebuah universitas yang menghadapi krisis penurunan pendaftaran dan biaya kuliah bersih," lanjutnya.

Selain itu, terjadi pula defisit operasionalnya memaksa universitas untuk melipatgandakan apa yang biasanya diperolehnya dari dana abadi selama empat tahun berikutnya. (Baca selengkapnya)

***

Ikuti konten-konten menarik lainnya tentang dunia bisnis maupun finansial di Kompasiana lewat Kategori: Ekonomi.

https://money.kompas.com/read/2021/05/06/135711826/tren-ekonomi-kompasiana-cara-cari-uang-dari-rumah-strategi-pemasaran-properti

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke