Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Pandemi, Luhut Minta Pembangunan Bali Tetap Jalan

Hal itu diungkapkannya dalam rapat saat memimpin Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bali pada, Senin (10/5/2021) kemarin.

“Meskipun kita sedang ada dalam masa pandemi, tetapi pembangunan harus tetap berjalan,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021).

Bali merupakan destinasi wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan mancanegera karena memiliki kekuatan budaya, kearifan lokal, hingga keindahan alam. Namun, pandemi telah membuat kunjungan wisatawan turun tajam yang berdampak pada ekonomi Pulau Dewata tersebut.

Oleh sebab itu pada masa mendatang Bali diupayakan untuk tidak hanya akan fokus ke sektor pariwisata, tetapi juga sektor lain. Berdasarkan studi yang telah dilakukan kawasan di Bali akan dikategorikan berdasarkan temanya.

Terdiri dari Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan) akan menjadi kawasan perkotaan, lalu Ceginangan atau Celuknginang (Celukan Bawang-Gilimanuk-Negara-Pengambengan) akan difungsikan untuk industri, logam, dan perikanan.

Kemudian Sikubatula (Singaraja-Kubutambahan-Batur-Tulamben-Amed sebagai wisata bahari dan geopark, Ulikalung (Ubud-Bangli-Karangasem-Klungkung) akan menjadi wisata budaya.

Selain itu, ada Santipagamani (Sanda-Baturiti-Pancasari-Plaga-Kintamani) sebagai lokasi agroindustri dan agrowisata, serta Nusa Penida dan sekitarnya (Nusa Penida-Nusa Ceningan-Nusa Lembongan) untuk wisata bahari, budidaya perairan, dan peternakan.

Adapun sejumlah proyek infrastruktur yang dibahas diantaranya pembangunan pusat kebudayaan dan perlindungan Kawasan Suci Besakih. Lalu soal pembangunan jalan mencakup jalan pintas ruas Mengwitani-Singaraji, jalan ruas Kusamba-Padang Bai-Amlapura, dan jalan tol Gilimanuk-Mengwi.

Selain itu dibahas pula pengembangan Pelabuhan Sangsit Buleleng, Pelabuhan Amed Karangasem, Pelabuhan Penyeberangan dan Pelabuhan Marina di Gunaksa, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan (Mentigi), dan revitalisasi Pelabuhan Gilimanuk.

Rapat juga mengulik tentang percepatan pembangunan Bandara Baru Bali Utara serta rencana pembangunan Kereta Api Bali Utara dan Bali Selatan.

Pembangunan bendungan atau waduk, sistem pengolahan air minum (SPAM), dan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) turut menjadi pembahasan. Diantaranya pengembangan fasilitas SPAM dari Bendungan Sidan dan Tamblang, pembangunan SPAM Regional Burana-Titab, hingga pembangunan PSEL Sarbagita.

“Jumat lalu Presiden Joko Widodo telah meresmikan PSEL di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo yang menjadi pilot project nasional. PSEL Sarbagita bisa meniru sistem yang ada di sana,” jelas Luhut.

Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Bali juga menjadi pembahasan, mengingat wilayah ini bakal jadi kawasan energi bersih. Oleh sebab itu, salah satunya dengan mendorong pengembangan kendaraan listrik.

Selain itu, Bali dinilai perlu mulai memikirkan penggunaan EBT dengan optimal. Sebab hingga 2030, proyeksi neraca daya pasokan Pulau Bali masih didominasi oleh energi fosil, padahal memiliki potensi EBT yang besar mencapai 3,773 Gigawatt (GW).

“Hal ini terkait kesepakatan bersama antara pemerintah Provinsi Bali dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang penetapan Provinsi Bali sebagai kawasan nasional energi bersih (KNEB),” kata Luhut.

https://money.kompas.com/read/2021/05/11/093800826/ada-pandemi-luhut-minta-pembangunan-bali-tetap-jalan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke