Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika 1,5 Juta Orang Meninggalkan Jakarta meski Mudik Dilarang

Ini artinya masyarakat tetap antusias melakukan mudik ke kampung halaman pada Lebaran 2021 meski sudah ada aturan larangan mudik.

Buktinya, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pemudik asal Jakarta saja tercatat sekitar 1,5 juta orang yang bepergian menuju berbagai daerah.

Jumlah pemudik yang meninggalkan Jakarta itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Informasi dari Kemenhub sudah lebih 1,5 juta orang yang melakukan perjalanan keluar Jakarta, karena itu perlu diantisipasi kembalinya pasca libur Lebaran,” tutur Airlangga dikutip dari laman Setkab pada Senin (17/5/2021).

Terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut terdapat sekitar 400.000 orang melakukan perjalanan dari Jawa menuju Sumatera sebelum Lebaran 2021.
Hal tersebut diungkapkan Budi Karya usai menggelar Rapat Koordinasi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (16/5/2021) kemarin.

“Kita memang melihat bahwa ada kurang lebih sebanyak 400.000 orang yang sudah bergerak dari Jawa ke Sumatera,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman Setkab pada Senin (17/5/2021).

Dengan kenyataan itu, dalam waktu dekat ini diprediksi akan tejadi pergerakan arus balik dari Sumatera menuju Jawa. Pergerakan ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.

“Tentunya di hari-hari ini dan beberapa hari ke depan akan ada suatu pergerakan balik dari Sumatra ke Jawa, untuk itu kami melakukan suatu koordinasi yang intens untuk melakukan pengendalian,” kata Budi Karya.

Untuk mengantisipasi arus perjalanan pasca Lebaran, penumpang yang akan berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni wajib melakukan tes cepat atau rapid test antigen sebelum keberangkatan.

Penumpang juga diminta agar melakukan tes kesehatan secara mandiri di daerah asal untuk menghindari penumpukan di pelabuhan.

“Ada satu catatan bahwa untuk menghindari adanya penumpukan di Bakauheni, maka kami meminta kepada para penumpang agar melakukan tes rapid antigen secara mandiri di daerah asal keberangkatan. Penumpang wajib membawa hasil negatif tes rapid antigen tersebut sebelum keberangkatan,” serunya.

Pada kesempatan berbeda, Budi Karya sempat menyampaikan bahwa minat masyarakat yang nekat mudik masih tinggi meski sudah ada aturan dilarang mudik Lebaran 2021 dengan berbagai upaya penindakan di lapangan.

Hal ini diakui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, usai meninjau Bandara Soekarno-Hatta dan Pos Penyekatan di Gerbang Tol Cikarang Barat, KM 12 Tol Jakarta – Cikampek, Rabu (12/5/2021) lalu.

Bahkan, tingginya animo pemudik membuat petugas di lapangan kewalahan dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk menghalau pemudik di jalur darat.

“Pengendalian transportasi di sektor darat tantangannya lebih besar dibandingkan sektor lainnya, karena potensi masyarakat yang ingin mudik di sektor darat ini tinggi sekali,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (13/5/2021) lalu.

Dalam beberapa hari terakhir memang masih banyak orang bepergian ke luar kota melalui jalur darat, terutama menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor.

“Oleh karenanya effort yang dilakukan rekan-rekan petugas di lapangan baik dari TNI, Polri, Dishub, KKP, Satgas, dan unsur terkait lainnya adalah suatu hal yang luar biasa. Kesabaran para petugas dalam menangani masyarakat pengguna transportasi darat pun sudah dilakukan dengan baik,” kata Budi Karya.

https://money.kompas.com/read/2021/05/17/112454126/ketika-15-juta-orang-meninggalkan-jakarta-meski-mudik-dilarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke