Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Diproyeksi Naikkan Suku Bunga 50 Bps hingga Akhir 2022

Normalisasi dilakukan setelah bank sentral di negara-negara Asia termasuk BI, merelaksasi kebijakan moneter dengan mengadopsi suku bunga landai guna menahan dampak pandemi Covid-19.

Saat ini, suku bunga acuan BI (BI-7DRR) masih berada pada level terendahnya, yakni 3,50 persen.

"BoK (Bank of Korea), BI, dan BNM (Bank Negara Malaysia) bisa mulai normalisasi pada kuartal I -2022, mengambil kebijakan rate secara kumulatif masing-masing 75 bps, 50 bps, dan 75 bps pada akhir tahun 2022," sebut Morgan Stanley dalam laporannya bertajuk Asia Economic Mid-Year Outlook, Selasa (18/5/2021).

Bersama BI, beberapa negara di Asia juga akan mengambil langkah serupa. Bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI) diproyeksi meningkatkan suku bunga sebesar 25 bps pada kuartal -IV tahun ini. Secara kumulatif, RBU bakal meningkatkan suku bunga hingga 175 bps di kuartal IV 2022.

Kemudian Taiwan melalui Central bank of Republic of China (CBC) bakal menaikkan suku bunga sebesar 12,5 bps di kuartal II-2022, kemudian lanjut menaikkan lagi di kuartal-III tahun 2022.

Sementara bank sentral Thailand, Bank of Thailand (BOT) akan meningkatkan suku bunga sebesar 25 bps di kuartal IV tahun 2022.

Sedangkan bank sentral Singapura diproyeksi akan lebih dulu mengatur nilai tukar. Kemudian bertahap pada Oktober 2021, Monetary Authority Singapore (MAS) mulai mengapresiasi suku bunga acuan.


Sebelum negara-negara di atas mengapresiasi tingkat suku bunga, Morgan Stanley mencatat sudah ada beberapa negara yang lebih dulu menormalisasi kebijakannya, antara lain China, Korea, dan Taiwan.

Sebagai langkah antisipatif, ketiga negara itu menormalisasi lewat kebijakan non suku bunga. China misalnya, memperketat pembiayaan pasar properti untuk membatasi pertumbuhan utang.

Pembuat kebijakan di Negeri Tirai Bambu ini juga telah menerbitkan aturan baru terkait informasi obligasi kredit korporasi, menyusul terjadi gagal bayarnya obligasi BUMN China baru-baru ini.

"China juga telah memberlakukan pembatasan pinjaman pada platform online," sebut Morgan Stanley.

Kemudian di Korea, pembuat kebijakan pada April lalu mengumumkan rencana perluasan dan penerapan regulasi Debt Service Ratio (DSR) secara bertahap kepada debitur individu. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan peningkatan utang rumah tangga.

Morgan Stanley memproyeksi, bank sentral AS The Fed juga akan menormalisasi kebijakan seiring dengan pemulihan ekonomi yang begitu cepat di negara itu.

"Kami memperkirakan The Fed masih menahan suku bunga dan mulai meruncing pada bulan April tahun 2022, kemudian menaikkan suku bunga kebijakan untuk pertama kali pada kuartal III 2023," papar Morgan Stanley.

https://money.kompas.com/read/2021/05/18/130957726/bi-diproyeksi-naikkan-suku-bunga-50-bps-hingga-akhir-2022

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke