Kini, rencana yang melibatkan 7 kementerian di bawah koordinasi Kemenko Maritim masih dibahas. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun telah memberikan beberapa usulan untuk segera dibicarakan lebih lanjut.
Wacana WFB menjadi pro kontra lantaran keuangan negara sedang minim untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Namun, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu mengatakan, Pulau Dewata membutuhkan pertolongan.
"Teman-teman perlu simpati menempatkan diri jadi pekerja pariwisata. Jadi harus melihat kegiatan pemerintah yang dilakukan dalam konteks WFB adalah untuk menciptakan demand," kata Odo dalam konferensi virtual Program Work From Bali, Sabtu (22/5/2021).
Odo menuturkan, kegiatan ekonomi di Bali yang banyak bersumber dari pariwisata seolah mati suri. Dalam beberapa bulan belakangan, tingkat keterisian kamar hotel (occupancy rate) berada pada kisaran 10 persen.
Untuk membayar beragam pengeluaran, akomodasi hotel paling tidak hanya mencapai 30-40 persen.
"Ketika kita bicara 10 persen artinya untuk bayar gaji pun tidak cukup, bayar listrik pun tidak cukup, dan maintenance pun tidak cukup," papar Odo.
Karena serba kekurangan, banyak pegawai dan staff hotel yang terpaksa dirumahkan. Pihaknya mendengar cerita dari salah satu staff hotel yang menyatakan tidak bekerja selama 4 bulan padahal baru menikah. Akhirnya, staff tersebut terpaksa memakan uang tabungan yang dimilikinya.
Ketika pemerintah berkunjung ke Bali dalam acara Bali Investment Forum, staff tersebut baru dipekerjakan kembali oleh pihak hotel.
"Kami adakan kegiatan 1 minggu (occupancy rate) naik pelan-pelan sampai 50 persen. Dan setelah selesai, turun. Ada salah satu cerita nyata seorang pekerja ketika kita melakukan kegiatan tersebut baru di-hire kembali. Jadi demand ini penting karena tulang punggung pariwisata Bali adalah akomodasi," beber Odo.
Lagipula kata Odo, Pulau Dewata itu dipilih bukan tanpa alasan. Tercatat, vaksinasi Covid-19 paling cepat dan paling tinggi ada di Bali.
Vaksinasi yang dipercepat akan menimbulkan rasa percaya bahwa Bali adalah tempat yang aman untuk dikunjungi.
"Target pemerintah adalah 2,8 juta orang berusia 18 tahun sudah tervaksinasi sampai Juli. Jadi ketika WFB diluncurkan sudah ada rasa aman," pungkas Odo.
https://money.kompas.com/read/2021/05/23/060400626/asn-bekerja-dari-bali-kemenko-marves--kita-perlu-simpati-pada-pekerja