Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertamina Kembangkan Bisnis Kilang Cilacap, PGN Dukung Penuh

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) terintegrasi.

Melalui subholding gas, subholding kilang, subholding shipping (PIS), dan PT Badak LNG, Pertamina berusaha untuk mendukung pengembangan bisnis kilang minyak di Cilacap.

Proyek tersebut akan menyuplai gas dengan peningkatan volume secara ramp-up (bertahap) 111 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) di kilang Cilacap selama 20 tahun.

Pelaksanaan proyek itu menggunakan skema small scale land based regasification terminal dan diperkirakan memakan biaya investasi (capex) hingga 151,7 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Adapun komitmen kerja sama tersebut dituangkan dalam tiga head of agreement (HOA) yang ditandatangani sejumlah pihak pada Selasa (25/5/2021).

Mereka adalah Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN) M Haryo Yunianto, Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono, Direktur Utama PIS Erry Widiastono, dan Direktur Utama (Dirut) PT Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan.

Turut hadir menyaksikan agenda penandatanganan, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.

Kesepakatan penting dari sinergi tersebut terletak pada tiga lingkup utama, yakni antara PGN dan KPI terkait penyediaan infrastruktur LNG.

Lalu PGN dengan PT Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan break bulking, serta PGN dengan PIS untuk utilisasi kapal LNG melalui skema long time charter atau angkutan LNG lain.

Selain itu, kerja sama itu juga menjadi batu loncatan untuk memperkuat sinergi saling menguntungkan antara subholding dan holding Pertamina Group.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan, pihaknya berharap kerja sama kali ini bisa menjadi contoh bagi subholding lain.

“Ini menjadi gambaran bahwa Pertamina Group bisa bersinergi dan menghasilkan manfaat yang luar biasa,” ujar Mulyono melalui keterangan tertulisnya, Selasa.

PGN dukung penuh pengembangan Kilang Cilacap

Sementara itu, Direktur Utama PGN mengatakan, pihaknya secara penuh mendukung pengembangan bisnis kilang Pertamina di Cilacap.

Menurutnya, proyek tersebut masuk ke dalam prioritas PGN dalam menyediakan supply chain LNG secara terintegrasi.

“Semoga nantinya dapat memenuhi kebutuhan gas di kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu, dan waktu,” harapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, sinergi tersebut menjadi dukungan PGN terhadap Pertamina Group dalam mengelola portofolio LNG agar bisa dioptimalkan dalam rangka substitusi bahan bakar jenis residual fuel oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas.

“Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan mengurangi impor serta menekan defisit neraca minyak dan gas (migas),” tuturnya.

Sebagai informasi, proyek kerja sama kilang Cilacap akan digunakan untuk mengembangkan pasar LNG retail di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan dan menghasilkan efisiensi luar biasa hingga mencapai 58,5 juta dollar AS per tahun lewat pemanfaatan gas.

Sebagai catatan, kilang Cilacap saat ini merupakan satu dari tujuh unit pengolahan di Indonesia dengan kapasitas sebesar 348.000 barrel per day (BSD).

Kilang tersebut bernilai strategis dengan memasok sekitar 34 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional atau sekitar 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Ini membuat kilang minyak Cilacap sebagai kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/05/25/205203626/pertamina-kembangkan-bisnis-kilang-cilacap-pgn-dukung-penuh

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke