Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SKK Migas Proyeksi Lifting Minyak Tak Capai Target di Akhir Tahun

Angka tersebut lebih rendah dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar 705.000 bph.

"Mudahan-mudahan bisa ke angka 700.000 bph di akhir tahun, tapi memang kita masih melihat average setahunnya, outlook 2021 itu 682.000 bph," ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (27/5/2021).

Dwi mengatakan, penurunan target tersebut setelah mengupayakan berbagai hal dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas yang berproduksi di Indonesia di tengah banyaknya tekanan pada masa pandemi ini.

Pada kuartal I-2021 saja realisasi lifting minyak bumi mencapai 676.200 bph, atau hanya 96 persen dari target APBN yang sebesar 705.000 bph.

Ia menjelaskan, keraguannya terhadap target lifting minyak dikarenakan mulai dari turunnya investasi di sektor hulu migas hingga berdampak pada rendahnya entry point di awal tahun yang produksinya hanya 699.000 bph.

"Tadinya pada saat menyusun APBN, kami berharap bahwa akhir tahun lalu terpukulnya karena Covid-19 tidak sangat besar, ternyata kondisinya di akhir tahun malah ada gap 14.200 bph," kata dia.

Kemudian banyaknya kegiatan pengeboran yang mundur karena pada kuartal I-2021 masih proses pengadaan dan persiapan. Hal ini membuat jadwal pengeboran terpaksa bergeser ke kuartal II dan kuartal III tahun ini.


Mundurnya kontribusi sumur baru karena keterlambatan eksekusi kegiatan pengeboran pada akhirnya membuat gap 3.900 bph, sementara mundurnya proyek onstream beberapa lapangan membuat gap 800 bph.

Selain itu disebabkan pula dengan adanya tantangan unplanned shutdown atau penghentian fasilitas produksi secara tidak terencana yang membuat terjadinya gap 6.100 bph.

Kendati demikian, lanjut Dwi, pihaknya tetap berupaya untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak di sisa tahun ini. Hal itu dilakukan dengan penambahan program kerja yakni bor, workover dan well services yang targetnya mampu menambah minyak 3.500 bph.

Lalu optimasi produksi dari penerapan teknologi dengan skema no cure no pay yang targetnya dapat menambah 800 bph. Sedangkan dari debottlenecking dan pengurasan stok diharapkan bisa mendapat 2.400 bph.

"Sehingga ke depannya diharapkan ada bertambah 6.700 bph dari program upaya fill the gap tahun ini," tutup Dwi.

https://money.kompas.com/read/2021/05/27/170511926/skk-migas-proyeksi-lifting-minyak-tak-capai-target-di-akhir-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke