Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Reksa Dana Pas bagi Pemula, Pahami dan Kenali Risikonya

Dengan dana melimpah, para milenial mencoba hal baru, salah satunya investasi. 

Untuk para investor pemula, sejatinya instrumen investasi reksa dana adalah portofolio yang tepat untuk berinvestasi. Terlebih kini dengan beragam fitur dalam platform digital, kegiatan investasi semakin mudah.

Financial Planner Tejasari Asad memberikan beberapa tips dalam berinvestasi reksa dana. 

Pertama harus mengerti jenis-jenis produk reksadana. Karena standarnya ada empat jenis, jadi harus tahu masing masing risikonya.

Kedua, kenali profil risikonya. Bila profilnya konservatif tentu risikonya akan berbeda dengan yang memilih profil agresif. Ketiga, harus tahu tujuan investasi reksadana ini untuk jangka waktu pendek atau menengah.

"Ini juga jadi penentu memilih jenis reksadana yang akan dibeli. Contohnya, bila untuk jangka pendek, disarankan memilih reksadana pasar uang. Sedangkan jangka panjang reksadana saham," kata Tejasari dalam penjelasan resmi, Selasa (1/6/2021).

Keempat, harus mengerti cara memilih manajer investasi yang tepat. Contohnya, melalui teknologi finansial atau fintech yang memberikan beragam pilihan manajer investasi.

"Jadi kita bisa melakukan diversifikasi dan tersedia banyak pilihan," ucapnya.

Kelima, pelajari bagaimana cara melakukan pembelian, switching, dan penjualan reksa dana. Yang terakhir, jangan lupa mendiversifikasi berupa pemilihan beberapa reksa dana.

Berdasarkan data KSEI, dari kelompok investor di bawah usia 30 tahun juga menguasai 54,9 persen dari total jumlah investor pada 2020. Kontribusi itu naik dibandingkan 2019 yang menyumbang hanya 44,7 persen.

Sementara untuk kelompok investor usia 31-40 tahun justru menurun dari 24,4 persen di 2019 jadi 22,5 persen di 2020. Berikutnya untuk usia 41-50 tahun turun dari 16,4 persen jadi 11,9 persen, serta usia 51-60 tahun menyusut dari 9,6 persen jadi tinggal 6,5 persen. 

Sepanjang tahun lalu, jumlah investor tercatat naik 79,66 persen menjadi 3,18 juta. Tren tersebut masih terus berlanjut di tahun ini. Sepanjang kuartal I 2021, investor reksadana mengalami kenaikan hingga 31,13 persen menjadi 4,17 juta.  

CEO PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) Sigit Kouwagam menilai pertumbuhan jumlah investor dari kalangan milenial selama pandemi sungguh fantastis.

“Hingga akhir 2020, kami memiliki 1 juta pengguna aplikasi di bawah usia 35 tahun. Jumlah ini melonjak 370 persen sepanjang periode tahun lalu,” katanya.

Adapun yang paling menggembirakan, dari awalnya hanya sekedar coba-coba, para investor dari kalangan usia di bawah 30 tahun ini mulai menjadikan investasi di reksadana sebagai suatu kebiasaan baru.

Menurut Sigit, investor milenial pengguna Bibit semakin terbiasa meracik portofolio reksadana berdasarkan tujuan penggunaannya. Ada yang memberi nama tabungan reksadana untuk biaya nikah, beli rumah, ibadah haji dan bahkan tabungan reksadana untuk pensiun dini di usia muda.

Dari tujuan investasi yang berbeda beda ini, mereka lalu mengoleksi aset reksadana yang relevan. Misalnya mereka beli produk reksadana pasar uang untuk target jangka pendek dan memperbanyak reksadana saham untuk mewujudkan mimpi jangka panjang.

https://money.kompas.com/read/2021/06/01/105400526/reksa-dana-pas-bagi-pemula-pahami-dan-kenali-risikonya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke