Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, rencana ConocoPhillips melepas hak partisipasi alias participating interest (PI) pada Blok Corridor telah disampaikan kepada SKK Migas.
"Secara verbal sudah disampaikan seperti itu (melepas PI)," kata Fatar kepada Kontan.co.id, Senin (31/5/2021).
Kendati sudah menyatakan niat secara verbal namun pihak ConocoPhillips belum merinci lebih jauh alasan melepas PI di Blok Corridor.
Fatar pun memastikan belum ada rencana pertemuan untuk saat ini. SKK Migas masih menanti pengajuan proposal secara resmi oleh ConocoPhillips.
Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, ConocoPhilips tercatat sebagai kontraktor Blok Corridor dengan hak partisipasi sebesar 54 persen, dan Repsol Energy memiliki porsi sebesar 36 persen. Sementara sisanya, Pertamina menggenggam hak partisipasi sebanyak 10 persen.
Nantinya, dengan berakhirnya kontrak saat ini pada 20 Desember 2023 maka akan ada perubahan hak partisipasi yakni Pertamina Hulu Energi Corridor 30 persen, ConocoPhillips 46% dan Repsol 24 persen untuk 20 tahun kedepan pasca 2023. Skema kontrak baru yang dianut yakni gross split.
Mundurnya ConocoPhillips menambah daftar perusahaan migas global yang hengkang dari investasi migas tanah air. Sebelumnya, Royal Dutch Shell telah lebih dulu berniat melepas hak partisipasi 35 persen di Blok Masela.
Selain itu, Chevron juga telah menyatakan niatan untuk mundur dari Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II. (Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul: ConocoPhillips berniat hengkang dari Blok Corridor
https://money.kompas.com/read/2021/06/01/140601926/conocophillips-bakal-hengkang-dari-blok-corridor