Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Kinerja Manufaktur Indonesia Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Tak tanggung-tanggung, angka ini kembali mencatat rekor survei tertinggi selama 3 bulan berturut-turut. Bahkan, ini menunjukkan kondisi bisnis yang kini telah menguat dalam tujuh bulan berturut-turut.

“Permintaan baru, output, dan pembelian naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat,” ujar IHS Markit dalam laporannya, sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (2/6/2021).

Dalam laporan itu disebutkan, berbagai perusahaan mencetak peningkatan yang lebih kuat dari permintaan secara keseluruhan, didukung oleh pertumbuhan permintaan baru internasional pada bulan kedua, yang memicu kenaikan produksi manufaktur pada bulan Mei 2021.

Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan permintaan baru dan produksi yang meningkat, produsen kemudian meningkatkan pembelian bahan baku dan barang setengah jadi, sehingga memperluas pembelian selama empat bulan berturut-turut.

Para pengusaha manufaktur kemudian mengaitkan kenaikan sebagai respons baik terhadap pemenuhan permintaan saat ini dan antisipasi dari permintaan yang akan datang.

Sementara itu, perluasan jumlah tenaga kerja terlihat untuk pertama kalinya sejak 15 bulan ketika perusahaan merekrut lebih banyak pegawai untuk memperluas kapasitas operasi mereka.

Seiring dengan hal itu, tingkat kenaikan pekerjaan yang belum terselesaikan pun berkurang pada bulan Mei 2021, meski penumpukan pekerjaan masih tetap naik dalam tiga bulan berjalan.

“Perluasan jumlah tenaga kerja sepertinya membantu meringankan sebagian permintaan penumpukan pekerjaan,” terang IHS Markit.

Sayangnya, waktu pengiriman dari pemasok diperpanjang selama 16 bulan berturut-turut karena kendala pasokan berlanjut di tengah-tengah kondisi cuaca yang buruk, kurangnya bahan baku, dan masalah pengiriman seputar pandemi Covid-19.

Dengan adanya kesulitan bahan pokok yang berlanjut, stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia.

Di tengah kendala pasokan yang masih berlanjut, inflasi biaya input tetap meningkat pada bulan Mei 2021, meskipun tingkat inflasi harga input mereda secara marjinal selama dua bulan berturut-turut.

Perusahaan memilih untuk melanjutkan berbagi beban biaya ini dengan klien, sehingga ini berkontribusi pada kenaikan harga jual rata-rata dalam 7 bulan berturut-turut.

Secara keseluruhan, perusahaan mempertahankan pandangan positif terkait produksi. Bahkan, hampir tiga perempat responden berharap bahwa produksi akan meningkat dalam periode satu tahun ke depan, dengan optimisme perbaikan situasi Covid-19 dan membaiknya kondisi ekonomi.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kinerja manufaktur Indonesia kembali cetak rekor tertinggi

https://money.kompas.com/read/2021/06/02/105140926/kinerja-manufaktur-indonesia-kembali-cetak-rekor-tertinggi

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+