Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Alsintan, Petani di Landak, Kalbar Diharapkan Bisa Lebih Produktif

KOMPAS.com – Bupati Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) Margaret Natasa mengatakan, pemanenan alat mesin pertanian (alsintan) diharapkan dapat membuat para petani semakin berkembang dan produktif.

“Peranian di Landak saat ini sudah masuk ke era modern dan bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi. Kita harapkan lewat alsintan ini para petani bisa lebih produktif,” kata Margaret dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/6/2021).

Penting diketahui, keberadaan aslintan tersebut benar-benar dirasakan oleh para petani di Kabupaten Landak.

Selain meningkatkan produktivitas, alsintan dinilai mampu menandai modernisasi pertanian di kabupaten tersebut.

Menanggapi hal itu, Direktur Alsintan Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alamsyah menjelaskan, alsintan dapat dikombinasikan untuk membuat pekerjaan petani lebih efektif, meningkatkan produksi, dan mengefisienkan biaya.

“Pengembangan alsintan diharapkan bisa terus seimbang dengan tenaga kerja manusia, sehingga pertanian tetap memberdayakan petani dengan teknologi yang lebih maju,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil menerangkan, alsintan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberi nilai tambah kepada para petani karena biaya produksi bisa ditekan.

“Lewat alsintan, saya yakin kesejahteraan petani akan meningkat. Pengolahan tanah dan penanaman bisa dipercepat dengan alsintan,” ujarnya.

Selain itu, sambung dia, penggarapan sawah dengan alsintan juga dinilai lebih efektif ketimbang pola tradisional dengan membajak sawah.

“Ketika membajak sawah petani itu butuh empat hingga lima hari dengan banyak tenaga kerja, tetapi melalui alsintan ini hanya butuh beberapa jam saja dengan tenaga yang lebih sedikit. Ini tentu akan meringankan petani,” papar Ali.

Tak hanya meringankan beban kerja petani, Ali optimistis alsintan bisa meningkatkan masa tanam petani.

“Dari yang sebelumnya sekali setahun, sekarang bisa dua kali dalam setahun. Begitu pula yang dia kali, bisa jadi tiga kali dalam setahun,” kata dia.

Ditemui di tempat terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, pada era industri 4.0 seperti sekarang, pertanian Indonesia mulai bergeser ke arah modern. Ini ditandai dengan penggunaan alsintan yang berfokus pada mekanisasi.

“Kami berkomitmen membawa pertanian Indonesia ke arah yang maju, mandiri, dan modern. Modernitas pertanian ditandai dengan penggunaan alsintan sebagai adaptasi era industri 4.0,” tutur SYL.

https://money.kompas.com/read/2021/06/03/165328326/lewat-alsintan-petani-di-landak-kalbar-diharapkan-bisa-lebih-produktif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke