Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Situasi Sulit, Dirut Garuda Indonesia: Kami Fokus Pemulihan Kinerja

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui kondisi perusahaan yang dipimpinnya saat ini dalam situasi yang menantang.

Pihaknya pun tengah berupaya untuk menyehatkan kembali maskapai pelat merah itu.

Hal tersebut diungkapkan Irfan sebagai respons terhadap beragam pertanyaan media beberapa waktu belakangan terkait kondisi yang terjadi di Garuda Indonesia.

"Saya secara pribadi menyampaikan permohonan maaf dari lubuk hati saya, jika dalam situasi yang menantang seperti saat ini, saya belum dapat membalas maupun menjawab secara satu persatu, pertanyaan dan konfirmasi yang rekan-rekan media sampaikan," ungkap Irfan dalam keterangannya kepada media, Kamis (3/6/2021).

Ia menyatakan, sedari awal dirinya bersama manajemen Garuda Indonesia saat ini berkomitmen untuk selalu memprioritaskan transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk media.

Namun, Irfan meminta pemakluman jika saat ini belum dapat menyampaikan tanggapan lebih lanjut atas isu terkait Garuda Indonesia yang tengah menjadi sorotan.

Ia bilang, hal itu untuk mengindari adanya polemik-polemik baru.

Dia mengungkapkan, saat ini manajemen Garuda Indonesia sedang berfokus dalam upaya untuk memulihkan kinerja keuangan perusahaan, yang kian terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

"Saat ini kami jajaran manajemen Garuda berkeinginan untuk fokus dan memaksimalkan upaya dalam upaya pemulihan kinerja, serta berbagai program strategis yang tengah dijalankan perusahaan," jelas Irfan.

Ia pun berharap, dukungan terhadap Garuda Indonesia dapat terus diberikan, di antaranya dengan tetap menggunakan layanan penerbangan maskapai pelat merah ini.

"Kiranya dapat terus mendukung Garuda dengan senantiasa menggunakan layanan penerbangan kami, serta menyampaikan masukan dan kritikan mengenai layanan Garuda kedepannya," tutup Irfan.

Seperti diketahui, kondisi keuangan Garuda Indonesia tengah terpuruk.

Utang perseroan menumpuk hingga mencapai Rp 70 triliun dan diperkirakan terus bertambah Rp 1 triliun tiap bulannya.

Oleh sebab itu, perseroan menawarkan progam pensiun dini kepada karyawan sebagai salah satu upaya bertahan.

Di sisi lain, Kementerian BUMN tengah mengkaji 4 opsi penyehatan Garuda Indonesia.

Opsi tersebut terdiri dari, pertama, pemerintah terus mendukung Graruda Indonesia dengan memberikan pinjaman atau suntikan ekuitas.

Kedua, menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda Indonesia mencakup utang, sewa, dan kontrak kerja.

Ketiga, merestrukturisasi Garuda Indonesia dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru yang fokus pada penerbangan domestik.

Serta keempat, Garuda Indonesia dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan mengisi kekosongan.

https://money.kompas.com/read/2021/06/03/175740226/hadapi-situasi-sulit-dirut-garuda-indonesia-kami-fokus-pemulihan-kinerja

Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke