Kuartal I-2021, Laba Bersih Bank DKI Tumbuh 4,16 Persen Jadi Rp 191,6 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2021, selaras dengan tren pemulihan ekonomi nasional.

Sekretaris Perususahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini Bank DKI mencetak laba bersih sebesar Rp 191,6 miliar, tumbuh 4,16 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Pertumbuhan laba bersih tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,43 persen, dari semula tercatat sebesar Rp 579,67 miliar pada kuartal I 2020 menjadi sebesar Rp 663,30 miliar pada kuartal I 2021.

“Pertumbuhan laba bersih tersebut seiring dengan telah berangsur pulihnya perekonomiann sehingga mempengaruhii permintaah kredit,” ujar Herry dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).

Adapun pada periode Januari-Maret 2021, Bank DKI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 3,96 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 33,66 triliun per Maret 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 32,37 triliun.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 28,42 persen menjadi Rp 42,98 triliun pada kuartal I 2021.

Pertumbuhan DPK tersebut merupakan kontribusi dari giro sebesar Rp 11,34 triliun per Maret 2021, meningkat 74,87 persen dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 6,49 triliun.

“Pertumbuhan DPK tersebut dibarengi dengan membaiknya rasio dana murah (CASA Ratio) dari sebelumnya 43,54 persen menjadi 47,56 persen,” kata Herry.

Meskipun demikian, Bank DKI mencatatkan adanya pertumbuhan tipis rasio kredit macet bruto atau Non-Performing Loan (NPL) Gross sebesar 0,10 persen, menjadi 3,19 persen.

“Risiko kredit memang menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan mengingat kita masih diliputi dengan kondisi Pandemi Covid-19,” ucap Herry.