Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ikut Program AUTP, Petani Jombang Ungkap Keuntungan yang Dirasakan

KOMPAS.com - Ketua Kelompok Tani (Poktan) Dusun Gondangmanis, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim) Mukadis menyampaikan beberapa keuntungan yang dirasakan petani dengan mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

"Dari segi keuntungan, asuransi itu sangat membantu petani. Kemarin ada lima poktan yang menjadi percontohan. Sementara empat poktan mengalami gagal panen. Jadi, kalau ditotal kurang lebih sekitar 100 hektare (ha) sawah yang terdampak banjir," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/6/2021).

Begitu pula dengan sawah Mukadis, ia mengaku, dari 4 ha sawahnya yang ditanami padi, hampir 80 persen mengalami gagal panen akibat diterjang banjir.

Kendati demikian, kata dia, asuransi pertanian telah memberikan pertanggungan uang tunai Rp 6 juta per ha yang dikirim melalui rekening poktan.

"Saya dapat Rp 6 juta per ha. Waktu disurvei, dari 4 ha ternyata yang memenuhi syarat untuk mendapat klaim hanya 3 ha. Jadi, dari 3 ha dikali 6 ha menjadi Rp 18 juta," ujar Mukadis.

Untuk setoran yang harus dibayar, ia menjelaskan, para petani mendapat bantuan pembayaran premi dari pemerintah.

"Premi per musim itu Rp 36.000 per ha, tetapi sebetulnya Rp 180.000 per ha. Namun, ada bantuan dari pemerintah Rp 144.000," ucapnya.

Meski biaya tersebut masih kurang, tetapi masih dapat dimanfaatkan untuk biaya tanam padi lagi.

"Kemarin memang pernah kejadian banjir dan itu memang puso. Jadi gagal panen," ucapnya.

Mukadis mengaku sedikit bisa bernafas lega walaupun terkena dampak bencana tersebut. Sebab, ia mendapat pertanggungan asuransi pertanian dari PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo.

"Asuransi sangat membantu karena waktu itu petani sudah maksimal biaya sendiri. Kami menunggu panen toh akhirnya gagal," ujarnya.

Pentingnya AUTP bagi petani

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri tidak pernah berhenti mengajak petani mengasuransikan lahan untuk menjaga produktivitas pertanian.

Sebab, manfaat dari asuransi sudah terbukti dirasakan petani di Jombang, Jatim.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi sangat penting karena dapat membantu menjaga produktivitas pertanian.

"Dengan asuransi, produksi pertanian tidak akan terganggu. Petani yang mengalami kerusakan pada tanamannya bisa kembali menanam jika mengasuransikan lahan mereka," katanya, Selasa.

Senada dengan Mentan SYL, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil menjelaskan, bahwa asuransi sangat dibutuhkan oleh petani.

"Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang akan menjaga lahan dari beberapa masalah, seperti perubahan iklim dan dampaknya, cuaca ekstrim, bencana alam, serta serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)," jelasnya.

Dengan mengasuransikan lahan, sambung Ali, petani tidak akan menderita kerugian.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Indah Megahwati mengatakan, asuransi memiliki pertanggungan yang bisa dimanfaatkan petani.

"Dari premi yang dibayarkan petani, pihak asuransi bisa mengeluarkan pertanggungan dan dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk tanam kembali. Hal Ini lah yang membuat petani tidak akan menderita kerugian meski gagal panen," imbuh Indah.

https://money.kompas.com/read/2021/06/08/203749326/ikut-program-autp-petani-jombang-ungkap-keuntungan-yang-dirasakan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke