Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atasi Permintaan Gas di Jateng yang Tinggi, PGN Resmikan Jumperline Tambak Lorok

KOMPAS.com – Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) M Haryo Yunianto mengatakan, permintaan gas di wilayah Jawa Tengah (Jateng) cukup tinggi.

Untuk itu, pihaknya meresmikan jumperline Tambak Lorok dari pipa transmisi offshore PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) hingga pipa Tambak Rejo-Tambak Lorok (TRTL).

“PGN sebagai Subolding Gas dan bagian dari Holding Minyak dan Gas (Migas) Pertamina selalu berkomitmen menyediakan fleksibilitas, keandalan, dan optimalisasi infrastruktur gas bumi di Jateng,” terang Haryo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/6/2021).

Ia menjelaskan, jumperline atau pipa jumper sepanjang 50 meter (m) itu berfungsi mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang dengan estimasi gas sekitar 10-20 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).

“Adanya jumperline ini bisa membantu PGN memperluas jangkauan pemanfaatan gas bumi ke seluruh sektor selain kelistrikan. Beberapa di antaranya adalah sektor industri, komersial, rumah tangga, hingga transportasi di Jateng,” jelasnya.

Selain itu, tambah dia, jumperline juga dinilai strategis bagi kehandalan pasokan gas multi-source dan sangat berguna untuk optimalisasi pemanfaatan gas domestik di wilayah Jateng dan Jawa Timur (Jatim).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menambahkan, pipa jumper  tersebut juga dapat menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang ke mother station Compressed Natural Gas (CNG) Semarang yang bisa dimanfaatkan untuk melayani pelanggan di luar jangkauan pipa.

“PGN bersama Pertagas Niaga akan berjaga melalui beberapa mother station sebesar kurang lebih 3 BBTUD untuk menjangkau wilayah-wilayah baru guna menumbuhkan sejumlah titik ekonomi baru di Jateng dan sekitarnya,” papar dia.

Menurutnya, permintaan gas di wilayah Semarang yang cukup tinggi menjadi potensi baru dengan adanya jumperline. Sebab, pipa ini bisa membantu memenuhi kebutuhan gas di Tambak Aji.

“Gas juga bisa disalurkan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Kaligawe sekitar satu BBTUD dengan 70 persennya dialokasikan untuk armada Trans Semarang sebanyak 200 unit. Sisanya, 30 persen, difokuskan untuk retail,” terang Faris.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang merealisasikan konversi CNG pada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang pada 2019 lalu.

Konversi dari solar ke gas menggunakan sistem retrofit, yakni menggunakan gas dan solar dengan posisi solar sebagai cadangan.

“Dengan menggunakan gas, emisi kendaraan lebih rendah dan ramah lingkungan. Ini juga bisa menghemat biaya operasional kendaraan,” katanya.

Adapun di sektor industri, gas bumi dapat pula disalurkan ke industri Demak, termasuk salah satunya PT Aroma Kopi sebesar kurang lebih 2,5 BBTUD.

Hingga kini, PGN telah melayani 14 pelanggan komersial industri, enam pelanggan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta 13.700 pelanggan rumah tangga di Jateng. Total penyaluran gas secara keseluruhan ditaksir mencapai 17 BBTUD.

Atas dasar itu, Achmad berharap, optimalisasi infrastruktur distribusi gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi bisa membawa dampak positif bagi perekonomian di Jateng.

“Mengingat dalam waktu dekat tengah disiapkan uji komersial untuk pengoperasian pipa transmisi gas bumi Gresik-Semarang sepanjang 268 kilometer (km),” tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini, PGN juga tengah menyelesaikan interkoneksi pipa Gresik-Semarang dengan pipa Kalimantan-Jawa (Kalija).

“Kami juga sedang meningkatkan pemanfaatan gas bumi dari Lapangan Kepodang, sehingga bisa terus memperkuat kehandalan pasokan gas bumi Jateng,” ujar dia.

Lebih lanjut, Achmad menerangkan, PGN sebagai Subholding Gas terus berupaya untuk menjaga keandalan infrastruktur gas bumi.

“Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, PGN Group akan bersinergi, agar utilisasi gas bumi domestik dapat berjalan optimal dan berdampak positif untuk seluruh sektor domestik di Jateng, Jatim, dan nasional,” harapnya.

https://money.kompas.com/read/2021/06/09/161500926/atasi-permintaan-gas-di-jateng-yang-tinggi-pgn-resmikan-jumperline-tambak

Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke