Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekuitas Negatif, Asabri Butuh Rp 15,6 Triliun

Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono mengatakan, dengan posisi ekuitas tersebut indikator solvabilitas perseroan pada akhir 2020 berada di level negatif 819 persen, jauh dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni di level 120 persen.

"OJK Mengatur bahwa risk base capital 120 persen, jadi ini PR besar," katanya dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Rabu (9/6/2021).

Oleh karenanya, untuk memenuhi ketentuan OJK tersebut sampai dengan 31 Desember 2020, Asabri membutuhkan dana sebesar Rp 15,16 trilun.

Namun demikian, Wahyu menyebutkan, posisi ekuitas perseroan terus membaik, meskipun masih berada di level negatif.

"Alhamdulillah per April itu minus Rp 12 triliun," katanya.

Perbaikan tersebut terjadi akibat adanya pengenaan bunga aktuaria khusus untuk Taspen yang akan direview secara tahunan.

Dengan demikian, kebutuhan pendanaan untuk memperbaiki keuangan Asabri sedikit mengalami penurunan sampai dengan April kemarin.

"Posisi April akan bergerak angkanya memerlukan dana Rp 13,75 triliun, pergerakan ini khususnya dari suku bunga aktuaria," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2021/06/09/194000226/ekuitas-negatif-asabri-butuh-rp-15-6-triliun

Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke