Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bakal Right Issue, Hary Tanoe: Bank MNC Harus Naik Kelas

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biara (RUPSLB) yang digelar hari ini, Rabu (9/6/2021), pemegang saham menyetujui adanya aksi korporasi HMETD yang akan ditawarkan sebanyak 14,2 miliar saham, yang mewakili setengah dari saham saat ini.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menargetkan, dengan dana yang dihimpun dari aksi korporasi tersebut dapat membawa MNC Bank naik kelas menjadi masuk ke dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III.

"Tapi yang jelas right issue ini harus bisa membuat MNC Bank masuk kategori BUKU III," ujarnya dalam Public Expose MNC Bank, Rabu.

Meskipun pria yang akrab disapa HT itu tidak menyebutkan secara pasti besaran target dana yang ingin dihimpun, namun dia menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya dari aksi korporasi tersebut.

"Tentunya target dana yang diperoleh kalau dari perspektif bank makin banyak equity nya makin bagus, kemampuan leverage-nya akan semakin besar. Semakin besar size daripada bank atau aset bank kan tentunya makin besar lagi kekuatannya," tutur dia.

Sebagai informasi, bank yang masuk ke dalam kategori BUKU III harus memiliki modal inti lebih dari Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun, sementara saat ini MNC Bank memiliki modal inti sebesar Rp 1,17 triliun.

Dana yang diperoleh dari dua aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan MNC Bank, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank dan akuisisi nasabah secara digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

"Dan yang terpenting untuk mendukung pengembangan MotionBanking sebagai aplikasi perbankan digital paling terintegrasi, termasuk Pengembangan Credit Scoring berbasiskan AI dan pengintegrasian MotionPay serta kartu kredit virtual dan aplikasi fintech terkait lainnya yang dimiliki MNC Group maupun pihak eksternal," ucap Hary Tanoe.

https://money.kompas.com/read/2021/06/09/203600726/bakal-right-issue-hary-tanoe--bank-mnc-harus-naik-kelas

Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke