KOMPASIANA---Kesehatan kendaraan pribadi adalah unsur penting dalam keamanan dan kenyamanan berkendara.
Terkait mengenai keamanan dan kenyamanan, salah satu aspek yang wajib diperhatikan bagi para pemilik mobil adalah kaki-kaki kendaraan.
Kaki-kaki ini sangat erat dengan persoalan spooring dan balancing.
Apabila pemiliki kendaraan abai dengan aspek satu ini, bukan tidak mungkin berbagai potensi gangguan keselamatan akan muncul, seperti setir dan ban yang bermasalah.
Selain soal spooring dan balancing mobil, ada juga terkait mengapa sebaiknya tidak mematikan motor matic dengan cara menurunkan standar samping, serta alasan mayoritas di Jepang enggan menggunakan kendaraan pribadi.
Berikut konten-konten menark dan populer kanal Teknologi di Kompasiana:
1. Mengapa Perlu Melakukan Perawatan Spooring dan Balancing secara Rutin?
Kompasianer Meirri Alfianto mengatakan pentingnya melakukan secara rutin spooring dan balancing bagi kendaraan mobil pribadi.
Alasannya tentu saja faktor keselamatan. Sebab, mengabaikan perawatan rutin spooring dan balancing tidak lebihnya membahayakan nyawa sendiri.
Setidaknya ada tiga alasan mengapa perawatan tersebut harus dilakukan.
Pertama, setir dan ban bermasalah. Menurutnya, Gangguan yang umum muncul adalah timbulnya getaran.
"Kemudian berkendara menjadi terasa kurang stabil. Arah mobil cenderung semakin ke kanan atau ke kiri," tulisnya. (Baca selengkapnya)
2. Awas, Kebiasaan Mematikan Mesin Motor dengan Standar Samping Bisa Bikin Aki Soak
Pengguna motor matik pastinya tak asing lagi dengan fungsi standar samping yang bisa mematikan mesin secara otomatis saat diturunkan.
Sebenarnya, fitur ini dihadirkan untuk meningkatkan faktor keselamatan pengendara. Hanya saja, kita sering salah kaprah menggunakannya.
Terlau sering menggunakan standar samping untuk mematikan mesin akan membuat aki motor soak.
Kompasianer Merirri Alfiano berpendapat, saat mesin mati, masih ada komponen yang tidak langsung mesin contohnya headlamp dan speedometer.
"Artinya komponen tersebut masih membutuhkan daya. Satu-satunya sumber daya motor itu berasal dari aki. Memang tidak akan serta-merta mengganggu kondisi aki. Namun lama-kelamaan akan membuat aki menjadi drop," tulisnya. (Baca selengkapnya)
3. 5 Alasan Mengapa Mayoritas Masyarakat Jepang Ogah Membeli dan Memakai Kendaraan Bermotor Pribadi
Kompasianer Adrian Chandra Faradhipta membagikan alasan-alasan mengapa masyarakat di Jepang ogah membeli dan memakai kendaraan bermotor pribadi.
Dikatakan dia, transporasi umum di Jepang sudah sangat menunjang kebutuhan masyarakatnya. Dengan tarif yang murah, transportasi umum sudah terintegrasi, aman, dan nyaman. Bahkan dapat menjangkau ke berbagai pelosok.
Alasan lainnya adalah, kendaraan pribadi di Jepang sangat mahal. Mulai dari harga pembelian hingga perawatannya.
Belum lagi berbicara biaya bahan bakar, parkir, hingga karcis tol. (Baca selengkapnya) (IBS)
https://money.kompas.com/read/2021/06/18/165708926/tren-teknologi-kompasiana-perawatan-spooring-dan-balancing-masyarakat-jepang