Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susul G7, Irlandia Sepakati Aturan Minimum Pajak Global 15 Persen

Padahal Irlandia dikenal menawarkan besaran tarif pajak yang rendah pada perusahaan global, berkisar 12,5 persen.

Menteri Keuangan Irlandia menyatakan hal tersebut agar sistem pajak menjadi lebih adil dan adanya peran persaingan pajak yang sah.

“Apa yang akan kami lakukan adalah terlibat dalam proses negara OECD dengan sangat intens selama beberapa minggu dan bulan mendatang, dan saya berharap kesepakatan dapat dicapai yang mengakui peran persaingan pajak yang sah untuk ekonomi kecil dan menengah,” tutur Menteri Keuangan Irlandia, Paschal Donohoe mengutip CNBC, Minggu (20/6/2021).

Sepakatnya Irlandia menyusul kesepakatan di antara negara-negara G7 yang menyepakati hal serupa.

Bulan ini, para menteri keuangan ketujuh negara menyepakati harus ada tarif minimum sebesar 15 persen untuk perusahaan multinasional.

Rencana negara-negara G7 ini bahkan akan dibahas dengan pemimpin di masing-masing negara G20. Idenya adalah untuk mendapatkan dukungan sebanyak mungkin dari berbagai negara sehingga ada peluang yang lebih tinggi untuk diimplementasikan.

“Kami masih punya waktu sebelum kesepakatan akhir tercapai, jadi sulit bagi saya untuk mengatakan seperti apa kompromi itu. Tapi saya yakin semua orang berkepentingan untuk menemukan kompromi,” ucap Donohoe.

Memang, perpajakan menjadi instrumen penting di tengah pandemi Covid-19, mengingat banyak negara yang sangat membutuhkan sumber pendapatan baru yang lebih kuat agar dapat membayar utang yang timbul selama krisis.

Apalagi aturan di Komisi Eropa pada tahun 2016 menyebutkan, Apple telah menerima manfaat pajak ilegal di Irlandia. Irlandia maupun Apple sama-sama menentang keputusan tersebut, dan saat ini kasusnya sedang ditinjau oleh pengadilan tertinggi Eropa.

Stimulus Covid-19 di Eropa

Pekan ini, Uni Eropa mengumpulkan 20 miliar euro melalui penjualan obligasi 10 tahun, sebagai bagian dari rencana stimulus 800 miliar euro.

Tercatat penawaran obligasi atas nama 27 negara Uni Eropa itu merupakan yang pertama kali dilakukan Komisi Eropa. Penawaran terbukti menarik di kalangan investor, terlihat dari kelebihan permintaan (over subscribed) lebih dari 7 kali.

"Singkatnya, saya mengharapkan pencairan pertama terjadi pada paruh kedua Juli," ujar Komisaris Anggaran UE Johannes Hahn, ketika menjawab pertanyaan kapan dana akan diterima masing-masing negara.

Kemudian menjelang pencairan pertama, komisi telah menyetujui beberapa rencana pemulihan ekonomi dari masing-masing negara, yakni Portugal, Spanyol, Yunani, Denmark dan Luksemburg.

Rencana pemulihan tersebut tercantum dalam proposal yang menguraikan hal tersebut dari masing-masing negara. Dalam beberapa hari mendatang, harapannya akan lebih banyak hal disetujui.

“Ada beberapa kritik bahwa kami meluncurkan program ini terlalu lambat di Eropa, tetapi sebenarnya itu karena Komisi Eropa dan kami semua ingin, sebagai negara anggota, bahwa uang itu digunakan untuk tujuan yang benar,” pungkas Menteri Keuangan Luxembourg, Pierre Gramegna.

https://money.kompas.com/read/2021/06/20/074300126/susul-g7-irlandia-sepakati-aturan-minimum-pajak-global-15-persen

Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke