Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penerimaan Pajak Tumbuh, Sri Mulyani: Aktivitas Ekonomi Bergeliat Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemulihan ekonomi pada bulan Mei 2021 berlanjut. Kementerian Keuangan mengkonfirmasi adanya penerimaan pajak yang meningkat pada bulan Mei 2021.

Tercatat, penerimaan negara dari sisi pajak pada Mei ini mencapai Rp 558,9 triliun.

Angka itu merupakan 38,69 persen dari target sebesar Rp 1.229,6 triliun dan meningkat 6,2 persen.

"Total penerimaan bruto mengalami growth tinggi. Ini menggambarkan aktivitas ekonomi dari jenis pajaknya," kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN Kita, Senin (21/6/2021).

Bendahara Negara ini menjelaskan, PPh pasal 21 tumbuh 4,34 persen sepanjang tahun 2021.

Pada bulan ini, PPh 21 tumbuh 34,6 persen. Pertumbuhan lebih baik dibanding periode Januari-Mei 2020 yang terkontraksi -5,3 persen.

Sri Mulyani menyebut, kenaikan PPh 21 terjadi karena adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan.

"Tapi ada indikasi penyerapan tenaga kerja yang mulai pulih. PMI manufaktur, impor bahan baku, dan konsumsi listrik meningkat berarti kegiatan pabrik meningkat. Maka mereka melakukan hiring," beber dia.

Kemudian, PPh 26 tumbuh sebesar 15,93 persen (yoy). Peningkatannya dipengaruhi oleh pembayaran dividen ke subjek pajak luar negeri.

Hal ini menandakan perusahaan di Tanah Air mulai mencetak laba sehingga mampu membagikan dividen.

"Untuk PPN dalam negeri kenaikan luar biasa sampai 44,1 persen pada Mei 2021. Dan PPN impor melonjak 47,7 persen bulan ini. Ini mengonfirmasi adanya indikator pemulihan yang berkelanjutan sejak April lalu," tutur Sri Mulyani.

Namun, PPh 22 impor tercatat masih negatif -43,5 persen karena adanya insentif fiskal.

Begitu pula dengan PPh Badan -4,33 persen (yoy) dan -60,5 persen pada bulan Mei 2021.

Adapun PPh Orang Pribadi dan PPh final pada bulan ini tumbuh tipis masing-masing 4,4 persen dan 3,1 persen.

"Kalau dilihat penerimaan pajak bruto, PPh 21 melonjak tinggi, PPh impor dan PPh OP negatif, PPh badan terjadi lonjakan pada April, tapi sekarang masih cukup naik. PPh final sudah di atas 0 persen, dan PPN dalam negeri melonjak tinggi," pungkas Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2021/06/21/192806826/penerimaan-pajak-tumbuh-sri-mulyani-aktivitas-ekonomi-bergeliat-lagi

Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke