Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN DIARY KOMPASIANA] Cara Efektif Membersihkan Karpet | Alasan Gagal Sebelum Sukses | Nessa dan Koleksi Merchandise BTS

KOMPASIANA---Selain untuk dekorasi di rumah, karpet juga memiliki banyak fungsi seperti tempat untuk kumpul keluarga atau sekadar beristirahat.

Namun, jika karpet sudah sering digunakan atau digelar ke lantai, maka lama-kelamaan itu biasanya bisa membuat lapisan atasnya berdebu, sehingga tampak kotor dan gatal jika digunakan.

Memang kini sudah ada beberapa tempat yang menawarkan jasa cuci karpet, karena untuk membersihkan karpet itu tidak mudah.

Tidak hanya itu, proses pembersihan karpet berbeda karena berat dan bahannya berbeda. Akan tetapi tidak ada salah juga untuk belajar mencucinya sendiri, bukan?

1. Cara Mudah dan Efektif Membersihkan Karpet

Mencuci karpet adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang terlihat berat dan capek. Kompasianer Seliara menyadari itu, sehingga banyak orang memilih membawanya ke laundry.

Apalagi ketika dulu di rumahnya masih ada anak kecil, pada hari libur, jika sedang tidak ada acara, maka Kompasianer Seliara sering mengajak anak-anak mencuci karpet.

Memang bukan karpet dengan ukuran besar, biasanya karpet yang dibeli berukuran 1x1 meter.

Untuk permulaan, sebelum disiram dengan air, Kompasianer Seliara menyarankan untuk membersihkan dulu dari kotoran kering yang menempel.

"Sebelum disiram air, karpet dibersihkan dulu dari kotoran, bisa menggunakan vaccum cleaner atau ditepuk-tepuk pakai sapu lidi," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Alasan Harus Gagal Sebelum Sukses

Kegagalan sejatinya adalah proses, jika siap dengan sukses maka harus siap juga dengan gagal.

Kompasianer Irhamna Mjamil percaya sekali dengan hal itu. Memang seperti klise ataupun cerita fiksi, tapi memang banyak orang yang gagal dan memilih menyerah.

Dari sekolah dasar, misalnya, kita sudah diajarkan untuk menjadi orang yang sukses bukan gagal, padahal gagal dan sukses hubungannya sangat dekat.

Berdasarkan pengalaman yang Kompasianer Irhamna Mjamil dapat, setidaknya ada 4 alasan untuk kita agar siap gagal sebelum sukses itu datang.

"Pertama, melatih sifat pantang menyerah. Orang yang bisa melalui kegagalan adalah mereka yang memiliki sifat pantang menyerah," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Nessa dan Koleksi Merchandise BTS-nya

Kompasianer Jeniffer Gracellia menceritakan adik kandungnya, Nessa, yang ikut heboh dengan keinginan mengoleksi kemasan makanan yang identik dengan warna, simbol, dan tulisan khas BTS.

Sebelum mengenal BTS, tulisnya, Nessa sudah kerap menghabiskan waktu luangnya dengan menonton berbagai tayangan acara dan drama Korea Selatan.

"Salah satu manfaat yang ia rasakan ketika menjadi fans Army BTS adalah ia jadi mahir mendengarkan bahasa Korea Selatan," tulis Kompasianer Jeniffer Gracellia.

Namun, prinsip yang dilakukan oleh Nessa ini bisa jadi pelajaran: untuk melengkapi koleksi BTSnya, ia selalu menggunakan uang tabungan dari menyisihkan uang jajannya. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam catatan-catatan ringan dan menarik lainnya di Kompasiana lewat subkategori Diary.

https://money.kompas.com/read/2021/06/22/185909926/tren-diary-kompasiana-cara-efektif-membersihkan-karpet-alasan-gagal-sebelum

Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke