Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dukung Sektor Pariwisata, Kemenaker Kembangkan Kejuruan Spa Therapist

KOMPAS.com – Salah satu kejuruan pelatihan yang sedang dikembangkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui Balai Latihan Kerja (BLK) saat ini adalah Spa Therapist.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, pengembangan kejuruan Spa Therapist dapat mendukung sektor pariwisata.

Oleh karena itu, kata dia, sejumlah BLK Komunitas di Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuhan Bajo akan dibangun khusus untuk kejuruan Spa Therapist.

“Untuk mempersiapkan jurusan baru itu, Kemenaker telah bekerja sama dengan Martha Tilaar, Mustika Ratu, Wardah, dan lainnya,” papar Menaker Ida, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Hal tersebut disampaikan Menaker Ida saat menerima audiensi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPPMS) secara virtual di Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Ia mengatakan, kerja sama tersebut dapat melayani pasar tenaga kerja dalam negeri, luar negeri, dan wirausaha secara mandiri.

Selain itu, lanjut dia, peluang kerja bagi lulusan kejuruan Spa Therapist pun akan lebih besar.

Menaker Ida pun menyatakan, Kemenaker akan terus meningkatkan kerja sama dengan LPPMS.

“Kami siap terus bekerja sama dengan LPPMS dalam peningkatan standar kompetensi kerja di bidang kecantikan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” kata Menaker Ida.

Perlu diketahui, selama ini Kemenaker melalui BLK telah menggunakan produk kecantikan Mustika Ratu untuk digunakan selama pelatihan peserta Asean Skill Competition di bidang kecantikan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Business Development and Innovation PT Mustika Ratu Kusuma Ida Anjani mengatakan, pihaknya akan menyiapkan instruktur, kurikulum, dan model pelatihan untuk kejuruan Spa Therapist.

“Kami juga akan memberikan assist, pelatihan training for trainer (TFT) bagi penyiapan instruktur Spa Therapist agar BLK Komunitas kejuruan Spa Therapist yang didirikan dapat berjalan dengan baik,” kata Kusuma.

Pentingnya sertifikat kompetensi

Pada kesempatan yang sama, Menaker Ida mengatakan, sertifikasi kompetensi memiliki arti yang sangat penting.

Menurutnya, keahlian Lulusan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) akan semakin diakui dengan adanya sertifikasi kompetensi.

“Sehingga apabila tidak terserap di pasar kerja, lulusan LPK atau BLK bisa menjadi wirausaha," kata Menaker Ida.

Menaker Ida juga mengatakan, pelatihan kompetensi yang dilakukan LPK dan BLK harus mampu menjawab kebutuhan yang lebih besar di dunia industri.

Artinya, model kurikulum dan program pelatihan di LPK dan BLK harus menyesuaikan kebutuhan industri.

“(Dengan demikian) maka LPK atau BLK nantinya tidak lagi menciptakan lulusan pelatihan yang menganggur, melainkan lulusan pelatihan yang siap kerja dan dibutuhkan pasar kerja,” ujar Menaker Ida.

Untuk memastikan lulusan LPK dan BLK memiliki kemampuan yang dibutuhkan di dunia usaha, kata Menaker Ida, pendidikan pelatihan atau vokasi bagi calon pencari kerja perlu mendapat bimbingan para tutor dan praktisi dari berbagai dunia usaha.

Menaker Ida menyebutkan, saat ini Kemenaker terus melakukan identifikasi LPK milik swasta dan BLK yang dikelola pemerintah pusat dan daerah, untuk memastikan program vokasi sudah sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Ke depannya, kami dorong agar para lulusan LPK atau BLK agar dapat bersaing dengan lulusan dari lembaga-lembaga pendidikan formal," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2021/06/22/200758026/dukung-sektor-pariwisata-kemenaker-kembangkan-kejuruan-spa-therapist

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke