Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Komentar Analis soal IPO Bukalapak

Manajemen Bukalapak bahkan telah menyiapkan jumlah maksimal saham yang dilepas dan kode saham yang bakal digunakan dalam hajatan IPO tersebut.

Berdasarkan informasi yang KONTAN peroleh, Bukalapak bakal menggunakan kode atau ticker BUKA di papan perdagangan. Ini setelah perusahaan melepas emisi paling banyak 25 persen dari modal disetor.

Pertanyaan yang saat ini muncul adalah, jenis saham yang dilepas. Apakah Bukalapak bakal sepenuhnya melepas saham lama dalam IPO, atau dikombinasikan dengan saham baru?

Sebastian Tobing, Head of Research Trimegah Sekuritas menyebut, jenis saham yang dilepas Bukalapak dalam IPO tidak menjadi isu.

"Kalaupun ada saham lama, ini normal untuk IPO perusahaan teknologi," ujarnya, Rabu (23/6/2021).

Untuk IPO sekelas Bukalapak, Sebastian menilai IPO bakal laku di pasar. Ini mengingat prospek dan ekosistem yang telah dimiliki Bukalapak.

"Gambaran laku atau tidaknya terlihat dari saham EMTK yang jadi naik," tandas Sebastian. Pada penutupan sore tadi, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 50 poin ke level Rp 2.500 per saham.

Akses Pendanaan Mudah

Berbeda dengan bisnis konvensional, bisnis startup cenderung memiliki akses pendanaan yang lebih mudah. Pertumbuhannya juga tidak terbatas.

"Oleh sebab itu, valuasi seperti PBV, EV/EBITDA dan PER seperti di bisnis konvensional bukan sebuah hal yang menjadi perhatian utama," terang analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam riset.

Kata Willinoy, kelak kapitalisasi pasar atawa market cap perusahaan startup memiliki kontribusi yang cukup besar untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan perusahaan teknologi yang tercatat di BEI saat ini saja kapitalisasinya sudah sekitar Rp 318 triliun.

Nilai itu setara dengan 3 persen dari kapitalisasi pasar IHSG.

"Jika digabung dengan market cap GoTo dan Bukalapak, kontribusinya bisa mencapai 10 persen," imbuh Willinoy.

Kontribusi tersebut melebihi kontribusi perusahaan teknologi atau startup di China dan India yang masing-masing sebesar 9 persen dan 5 persen. Namun, kontribusi tersebut belum bisa mengungguli perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) yang setara 17 persen dari market cap bursa saham di negara tersebut.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bukalapak akan IPO saham, ini prediksi analis

https://money.kompas.com/read/2021/06/24/091300326/ini-komentar-analis-soal-ipo-bukalapak-

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal 'Naik Kelas'

Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal "Naik Kelas"

Whats New
Mendag Ancam Cabut Izin Usaha 'Social Commerce' yang Keukeuh Jualan

Mendag Ancam Cabut Izin Usaha "Social Commerce" yang Keukeuh Jualan

Whats New
Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Whats New
Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Whats New
Link PDF Formasi PPPK 2023 di Kementerian PUPR

Link PDF Formasi PPPK 2023 di Kementerian PUPR

Work Smart
Perkuat Ekosistem, Induk Perusahaan AirAsia Gandeng Garuda Indonesia

Perkuat Ekosistem, Induk Perusahaan AirAsia Gandeng Garuda Indonesia

Whats New
Turunkan Kemiskinan, RAPBN Perlindungan Sosial Dinaikkan Jadi Rp 493.494,1 Miliar

Turunkan Kemiskinan, RAPBN Perlindungan Sosial Dinaikkan Jadi Rp 493.494,1 Miliar

Whats New
Update Pembangunan Kompleks BUMN di IKN, Erick Thohir: Kita Dahulukan Kemenko

Update Pembangunan Kompleks BUMN di IKN, Erick Thohir: Kita Dahulukan Kemenko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke