Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN LIFE HACK KOMPASIANA] Renovasi Rumah Subsidi | Kiat agar Tidak Kehilangan Uang Saat Bepergian | Menumbuhkan Budaya "Segera Mencuci"

KOMPASIANA---Memiliki rumah sendiri adalah harapan banyak orang, apalagi bagi mereka yang sudah menikah.

Memang tidak murah, tapi jika diniatkan dan diusahakan pasti bisa.

Oleh karena itu, pilihannya terkadang jatuh pada rumah-rumah subsidi atau developer yang memiliki rekam jejak yang baik.

Bahkan ketika kita sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan, ketika kita survei justru tampak layak tidak huni dan mesti butuh direnovasi sana-sini.

1. Renovasi yang Biasanya Perlu Dilakukan Saat Membeli Rumah Subsidi

Skema pembelian rumah subsidi tampaknya kini jadi pilihan karena harganya bisa dijangkau oleh masyarakat luas.

Akhirnya rumah subsidi pun menjadi sangat populer. Rumah subsidi menjadi pilihan utama bagi banyak pembeli pemula.

Akan tetapi, ketika membeli rumah subsidi, tulis Kompasianer Meirri Alfianto umumnya ada 6 renovasi yang wajib untuk dilakukan.

Umumnya bagian belakang rumah masih plong alias belum ada dapur, tersedia sedikit area yang diperuntukkan untuk dapur.

Tidak hanya itu pengalaman yang didapat Kompasianer Meirri Alfianto terkait rumah subsidi ini yang belum memiliki sumber air.

"Umumnya kedalaman yang disiapkan baru mencapai 8-10 meter. Untuk ukuran Jabodetabek, kedalaman segitu belum cukup untuk mendapatkan air apalagi air bersih," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Kiat yang Dapat Kamu Lakukan agar Tidak Kehilangan Uang Saat Bepergian

Kompasianer Sri Rohmatiah bercerita pengalamannya ketika bertemu kemudian uang yang dibawa di dalam tas hilang.

Selesai salat ketika hendak ambil bedak, tulsinya, uang yang ada di tas lenyap, mana hanya satu lembar untuk ongkos pulang.

Begitu banyak orang yang tinggal di rumah itu, karena masih saudara tidak mungkin juga menuding mereka satu per satu.

"Ini kesalahan saya yang terlalu percaya dengan lingkungan baru," tulis Kompasianer Sri Rohmatiah. (Baca selengkapnya) 

3. Tips Menumbuhkan Budaya "Segera Mencuci"

Kompasianer Ummu el Hakim menceritakan kebiasaan anaknya dulu ketika masih kecil dan suka mengganti peralatan makan tanpa mau mencuci.

Jika diingatkan pun jawabannya pasti "iya, nanti," sampai akhirnya tidak dikerjakan juga.

Kebiasaan tersebut tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Ketika baru ingin menggunakan gelas atau piring, justru tidak tersedia di lemari makan. Semua tertumpuk di tempat cucian.

"Ini sangat membantu mengurangi beban kemalasan. Jika satu piring kotor lalu dicuci, tentu akan lebih ringan bukan?" tulis Kompasianer Ummu el Hakim.

Semakin bertambah jumlah cucian. Maka semakin bertambah pula tingkat kemalasan. Berikut cara menumbuhkan budaya segera mencuci. (Baca selengkapnya)

***

Ikuti beragam konten menarik lainnya lewat kategori baru di Kompasiana: Life Hack.

https://money.kompas.com/read/2021/06/24/102359526/tren-life-hack-kompasiana-renovasi-rumah-subsidi-kiat-agar-tidak-kehilangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke