Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips untuk Pemula Berjualan Online di Tokopedia

JAKARTA, KOMPAS.com – Pergeseran perilaku konsumen di masa Covid-19 yang lebih memilih untuk membeli kebutuhan melalui online daripada offline, tentunya menjadi peluang bagi para pedagang, terutama pedagang di e-commerce.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini semakin banyak pelaku usaha yang membuka toko di platform Tokopedia.

“Tokopedia saat ini telah menjadi rumah bagi lebih dari 11 juta penjual, yang hampir 100 persennya adalah UMKM,” ungkap Ekhel dalam siaran pers, Kamis (24/6/2021).

Berangkat dari peluang tersebut, banyak pelaku usaha yang ingin mulai membuka toko online, salah satu yang paling mudah dan aman adalah menggandeng e-commerce. 

Berikut ini tips sukses untuk mulai berjualan online bagi pemula:

1. Mengikuti kelas bisnis online gratis

Menurut Ekhel, sebagai penjual pemula, ada baiknya jika penjual mengikuti pendampingan bisnis dalam bentuk kelas online/webinar gratis.

Tokopedia, menghadirkan kelas online yang bisa diikuti gratis, untuk para seller, yakni ‘Sekolah Kilat Seller. ‘

“Di sini, para mentor dari Tokopedia dan sesama pegiat usaha bisa saling berbagi kiat sukses jualan online,” jelas Ekhel.

Ekhel mengatakan, adapun tema yang dihadirkan beragam, mulai dari cara membuka toko, tips mendapat pesanan pertama, keuntungan berjualan online, membuat konten promo menarik dan lainnya.

2. Foto menarik

Menurut Ekhel, pembeli di Tokopedia, hanya membutuhkan waktu 50 detik untuk memilih produk.

Maka dari itu, foto yang menarik tentunya akan banyak dilihat dan menjadi pertimbangan pembeli untuk melanjutkan pembelian.

“Rata-rata pembeli hanya butuh 50 detik untuk memilih produk yang ingin dilihat lebih lanjut, maka penjual perlu menampilkan foto dan deskripsi produk yang tepat dan menarik,” papar Ekhel.

Ekhel mengatakan, untuk foto, penjual harus memastikan cahaya cukup dan gunakan background putih untuk menonjolkan kelebihan produk.

Selain itu, penjual bisa menggunakan rumus penamaan produk, yakni jenis produk + merek + keterangan (model/pola, tipe, atau warna), serta hindari penggunaan karakter atau simbol sulit, untuk memudahkan pembeli menemukan produk.

Penjual juga dapat menggunakan fitur Wawasan Pasar untuk melihat kata kunci yang paling sering digunakan pembeli, produk terlaris, rekomendasi kategori hingga inspirasi tren produk.

3. Manfaatkan berbagai fitur di aplikasi

Memanfaatkan beragam fitur dinilai mampu memaksimalkan penjualan dan menjangkau lebih banyak pembeli di luar pulau.

Contoh fitur yang bisa Anda digunakan di Tokopedia yakni, fitur Dekorasi Toko, Voucher Toko, Broadcast Chat, TopAds hingga Bebas Ongkir.

“Fitur Bebas Ongkir, kini sudah bisa diaktifkan oleh seluruh keanggotaan seller di Tokopedia, termasuk Regular Merchant,” tambah Ekhel.

4. Gabung dalam berbagai kampanye

Menurut Ekhel, jika Anda mengikuti beragam kampanye di Tokopedia, seperti Kejar Diskon, Tokopedia NYAM, TokoMart hingga festival belanja bulanan Tokopedia Waktu Indonesia Belanja (WIB), bisa membantu penjual menarik lebih banyak pembeli.

Dia mengatakan, jumlah pengunjung saat WIB periode Juni-Desember 2020 meningkat hingga 2 kali lipat.

Di sisi lain, beberapa penjual juga mengaku usaha mereka naik 3 kali lipat selama di tahun 2020 setelah bergabung dalam WIB.

5. Pantau toko lewat aplikasi Tokopedia Seller

Untuk meningkatkan produktivitas layanan Anda, ada baiknya jika reajin memantau toko melalui aplikasi Tokopedia Seller.

Ekhel menyebut, dengan memantau toko, maka akan meningkatkan produktivitas dan mengembangkan bisnis lebih lanjut.

“Dengan tampilan yang sederhana dan fokus pada menu penjualan membuat penjual dapat mengoptimalkan pengelolaan toko hanya melalui satu aplikasi,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/06/24/164941726/5-tips-untuk-pemula-berjualan-online-di-tokopedia

Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke