Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN GAYA HIDUP KOMPASIANA] Atasi Stres dengan "Expressive Writing" | Mengenal Musical Anhedonia | Kisah Mengoleksi Postcard Idol

KOMPASIANA---Ketika sedang mengalami dan/atau dalam posisi perasaan sedih atau traumatis karena gagal maka kita bisa merasakan stres yang tidak menentu.

Perasaan tersebut dapat menimbulkan luka atau bahkan trauma bagi penderitanya.

Akan tetapi, kita mesti bisa bangkit atau paling tidak menyembuhkannya dengan cara yang cocok untuk diterapkan sendiri.

Melakukan self healing, misalnya, yaitu melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami dan memulihkan diri dari luka batin.

1. "Expressive Writing", Cara Manjur Atasi Stres!

Jika kita sedang stres, tulis Kompasianer I Ketut Suweca, itu bisa mengakibatkan kita tidak mampu berpikir normal. Hal terburuknya, keputusan yang kita ambil pun bisa keliru.

Sebagai penulis, jika sedang mengalami stres maka yang dilakukan adalah dengan menulis ekspresif (expressive writing).

Menulis ekspresif itu secara ringkas dapat dikatakan bahwa menulis ekspresif merupakan kegiatan menuliskan pemikiran dan perasaan yang paling mendalam yang dialami.

"Manusia tidak melulu dikendalikan oleh pikirannya, bahkan juga perasaannya," tulis Kompasianer I Ketut Suweca. (Baca selengkapnya)

2. Semelow dan Semetal Apapun Lagunya, Pengidap Musical Anhedonia Tetap Mati Rasa

Kecemasan dan depresi dapat diawali oleh anhedonia, istilah psikologi di mana manusia mengalami gangguan mental.

Hal tersebut dialami oleh teman semasa kuliah Kompasianer Yana Haudy dan Adiknya sendiri.

Anhedonia ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk merasa bahagia atau menikmati kesenangan hidup.

Dapaknya, bagi para pengidap musical anhedonia bisa membedakan satu jenis musik ke musik lainnya, tapi tidak ada rasa apa-apa saat mendengarnya.

"Penyebab seseorang mengidap musical anhedonia kemungkinan besar karena faktor genetik saat lahir atau kecelakaan yang menyebabkan cedera atau trauma di kepala," tulis Kompasianer Yana Haudy. (Baca selengkapnya)

3. Fenomena Kertas Mahal dengan Harga Fantastis!

K-Pop tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Akan tetapi yang menarik dari itu adalah hubungan antara para idol dengan penggemarnya lewat merchandise, photocard misalnya.

Bagi para fans, tulis Kompasianer Chamelia Dwi, mengoleksi photocard membawa suasana kepuasan hati apalagi jika mereka mendapat photocard bias (member individu terfavorit bagi fans) di grup kesayangan mereka.

"Menurut pengalaman pribadi saya, yang juga merupakan salah satu fans K-Pop, kami bahkan bisa membandingkan mana photocard yang asli dan yang palsu," lanjutnya.

Belum lagi jika ditambah dengan foto selfie wajah artis serta tanda tangan official mereka di kertas tersebut yang membuat photocard ini terkenal. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/06/25/211919326/tren-gaya-hidup-kompasiana-atasi-stres-dengan-expressive-writing-mengenal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke