Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER DI KOMPASIANA] Etika Zoom Meeting | Menjaga Nutrisi dalam Sayuran | Menyantap Soto Rempah tanpa Santan

KOMPASIANA---Ketika kini banyak pertemuan dilakukan secara online, maka muncul sebuah fenomena baru di tengah pertemuan tersebut: zoombombing, namanya.

Zoombombing ini merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aksi penyusupan di tengah telekonferensi yang dilakukan lewat aplikasi Zoom.

Tidak hanya itu, ketika melakukan meeting online pun perlu ada beberapa etika yang mesti diikuti agar jalannya pertemuan tetap lancar.

Permasalahannya adalah karena diadakan di rumah, maka mesti waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan meeting.

Selain fenomena meeting online tadi, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan.

1. Etika yang Perlu Dijaga Saat Mengikuti Zoom Meeting

Rapat virtual saat ini sudah menjadi pilihan utama sebagai pengganti rapat/ pertemuan tatap muka sejak pandemi berlangsung.

Nah, dalam rapat virtual itu terdiri dari 3 unsur: host yang memandu jalannya rapat, narasumber yang menyampaikan pokok bahasan, dan peserta rapat virtual. Sama seperti pertemuan tatap muka.

Oleh karena itu, Kompasianer Meirri Alfianto menyadari ada 7 etika yang mesti diperhatikan saat menjalani rapat virtual seperti memilih ruangan yang representatif.

"Pilihlah tempat yang cukup pencahayaan supaya anda dapat terlihat dengan jelas oleh peserta meeting yang lain," tulis Kompasianer Meirri Alfianto.

Kemudian, lanjutnya, carilah tempat yang sunyi (tidak berisik) karena suara dari tempat anda bisa masuk ke ruang meeting dan mengganggu kekhusyukan pertemuan. (Baca selengkapnya)

2. Langkah Praktis agar Nutrisi dalam Sayuran Tidak Mudah Hilang

Sayur-sayuran telah lama dikenal sebagai sumber nutrisi, hal ini tentu baik untuk menjaga tubuh kita dari beberapa potensi terpapar virus maupun risiko kesehatan lainnya.

Akan tetapi yang membuat Kompasianer Adrian Chandra tertarik untuk membahasnya adalah perlakukan terhadap sayur-sayuran ini baik sebelum, ketika dan setelah dimasak ternyata dapat menurunkan bahkan menghilangkan kadar nutrisinya.

Kompasianer Adrian Chandra mencontohkan langkah yang lebih baik adalah mencuci terlebih dahulu sayuran lalu baru dilanjutkan dengan memotong dan setelahnya dimasak.

"Karena ketika kita sudah memotong sayur-sayuran terlebih dahulu baru dicuci maka akan banyak nutrisi semisal Vitamin B dan Vitamin C yang akan terlarut dalam air," tulisnya. (Baca selengkanya)

3. Tak Lagi Disinggahi Banyak Kereta Api, Solo Jebres Kini Terasa Lebih Sunyi

Kompasianer Ikrom Zain pada satu perjalanan pulang menuju Malang dari Jogja dikejutkan dengan sepinya Stasiun Solo Jebres.

"Saya jarang sekali menemui kereta api yang berhenti di Solo Jebres. Terakhir kali, saat naik KA Majapahit dulu dari Malang, kereta ini singgah di stasiun yang berada di timur Surakarta itu," tulisnya.

Ketika berada di ruang tunggu tak ada orang sama sekali. Loket tiket terlihat tutup. Hanya mesin cetak mandiri yang masih menyala.

Pada pukul 20.00 WIB, hanya ada suara gema anak-anak mengaji dari masjid sekitaran stasiun terdengar jelas di stasiun. (Baca selengkapnya)

4. Sosok Roberto Mancini sebagai Pelatih Jenius "Gli Azzurri" Italia

Ketika diminta menjadi pelatih kepada Timnas Italia, itu seperti kesempatan kedua bagi Roberto Mancini.

Pasalnya, saat masih membela timnas Italia pada Piala Dunia 1990, Mancini hanya ikut bersama skuad tersebut tanpa pernah bermain.

Namun, ini tentu bukan perkara mudah, pada kejuaraan dunia terakhir Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018 untuk pertama kalinya dalam 6 dekade terakhir.

Akan tetapi, setelah ditangani Mancini, Gli Azzurri julukan timnas Italia, jadi sesuatu yang berbeda, yang lebih impresif dari sebelumnya.

"Beberapa kemenangan diraih oleh Italia dan gol yang dibangun di atas pendekatan yang penuh filosofi menyerang yang tidak banyak dipengaruhi oleh tradisi Italia sebelumnya," tulis Kompasianer Hendro Santoso. (Baca selengkapnya)

5. Soto Rempah yang Enak dengan Harga Murah

Soto rempah ini ternyata tidak bersantan. Penampilan kuah kekuningan cenderung pekat tercipta dari berbagai rempah yang melepaskan aroma menggoda.

Kompasianer Budi Susilo memesan seporsi soto rempah dengan setengah piring nasi putih.

Tersedia dua pilihan isian, daging sapi atau ayam. Bisa juga dicampur, bagi yang suka.

"Kuahnya kekuningan tidak sebening soto Madura, tapi agak keruh mirip kuah soto Lamongan atau Ambengan, Surabaya (rujukan berdasarkan soto di gerai Jalan Wolter Monginsidi dan Setiabudi, Jakarta)," tulis Kompasianer Budi Susilo.

Penasaran seperti apa rasanya? (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/06/26/122852126/populer-di-kompasiana-etika-zoom-meeting-menjaga-nutrisi-dalam-sayuran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke