Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Google dan Amazon Diperiksa Otoritas Inggris, Mengapa?

Kedua perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat tersebut diduga telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen setempat.

Dilansir dari CNN, Sabtu (26/6/2021) Keduanya dianggap tidak memberikan perlindungan yang cukup terhadap konsumen dari ulasan palsu atas produk yang ada di platform mereka.

Tindakan regulator Inggris merupakan yang terbaru dari rangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap perusahaan teknologi oleh otoritas negara lain.

Seperti diketahui, regulator di beberapa negara tengah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa perusahaan teknologi karena dianggap telah melakukan tindakan monopoli.

Dari hasil investigasi tersebut dapat umumnya berupa hukuman denda yang cukup besar bagi perusahaan. Selain itu, biasanya regulator juga menekan perusahaan teknologi, termasuk Facebook dan Apple, untuk mengubah cara perusahaan menjalankan bisnis.

Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) mengatakan, penyelidikan resmi didasarkan pada penyelidikan awal yang dilakukan pada Mei lalu.

Dari hasil invesitgasi tersebut, Amazon dan Google bisa saja diminta mengubah cara mereka dalam menindak beragam ulasan palsu yang ada diplatform mereka.

"Kekhawatiran kami, jutaan orang yang berbelanja olen bisa tertipu dengan adanya ulasan palsu, kemudian membelanjakan uang mereka berlandaskan pada rekomendasi tersebut," ujar Chief Executive CMA Andrea Coscelli dalam keterangannya.

"Hal itu tentu tidak adil bisa beberapa pelaku usaha bisa memalsukan ulasan dengan memberi lima bintang untuk memberi jaminan atas produk mereka, sementara pelaku usaha yang patuh justru merugi," ujar dia,

Mulanya, penyelidikan dilakukan oleh sekelompok konsumen yang menyebut diri mereka, Which?. Asosiasi tersebut menemukan pelaku usaha yang meraup uang dari memalsukan ulasan di marketplace Amazon.

Sebuah perusahaan memiliki 62.000 orang yang tersebar di seluruh dunia yang dipekerjakan khusus untuk memberikan ulasan produk. Sebanyak 20.000 di antaranya berbasis di Inggris.
Setiap dari orang tersebut menghargai setiap ulasan mereka senilai 18 dollar AS per ulasan atau sektiar 863 dollar AS untuk setiap 50 ulasan.

Menanggapi hal tersebut, Amazon dan Google mengatakan bakal patuh dengan setiap ketetapan CMA.

"Perusahaan tengah melakukan berbagai upaya untuk mencegah ulasan palsu atau ulasan yang diuangkan uhntuk muncul di gerai," ujar juru bicara Amazon.

Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos tersebut mengatakan telah mencegah penyebar luasan 200 juta ulasan palsu tahun lalu. Selain itu, di awal bulan ini, perusahaan juga telah mengajukan gugatan terhadap dua website yang menyediakan layanan yang disebutkan oleh Which?.

"Kebijakan ketat kami dengan jelas menyatakan ulasan harus didasarkan pada pengalaman nyata, dan ketika kami menemukan pelanggaran kebijakan, kami mengambil tindakan, mulai dari menghapus konten yang kasar hingga menonaktifkan akun pengguna," kata juru bicara Google.

https://money.kompas.com/read/2021/06/26/133018726/google-dan-amazon-diperiksa-otoritas-inggris-mengapa

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke