Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah menetapkan target indikatif lelang sukuk negara sebesar Rp 11 trilun.
"Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021," tulis DJPPR.
Lelang sukuk terdiri dari 6 seri yaitu SPN-S 03122021(reopening), PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS028 (reopening).
Sementara imbal hasil yang ditawarkan yaitu SPN-S 03122021(diskonto), PBS027 (6,5 persen), PBS017 (6,12 persen), PBS030 (5,87 persen), PBS029 (6,37 persen), dan PBS028 (7,75 persen).
Adapun tanggal jatuh temponya mulai 3 Desember 2021 hingga paling lama 15 Oktober 2046.
Lelang sukuk akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN.
Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam. Semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang.
Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
https://money.kompas.com/read/2021/06/28/121540126/lelang-6-seri-sukuk-negara-pemerintah-incar-rp-11-triliun