Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaatkan Platform Digital, Dapur GG Bertransformasi Jadi UMKM Lokal yang Mumpuni

KOMPAS.com - Kesuksesan berbisnis kuliner ternyata tidak selalu diraih dengan membuka restoran yang keren dan menu yang "wah". Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh Adhitya Citra, pemilik kedai kuliner Dapur GG. 

Dapur GG dirintis Adhitya bersama istrinya pada 2016 di garasi rumah. Kemudian, mereka membuka kedai pertama di sebuah gang kecil di kawasan Padasuka, Bandung. Menu yang ditawarkan pun cukup sederhana dan umum, yakni ayam geprek.

Pria yang akrab disapa Adhit tersebut tak pernah menyangka, bisnis sederhana yang ia rintis berhasil mengantarnya menjadi pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mumpuni di bidang kuliner.

Keberhasilan itu tak lepas dari inovasi produk dan cara berbisnis. Mengetahui bahwa menu ayam geprek telah menjadi tren dan banyak yang menjajakan, ia bereksperimen dengan menciptakan beragam bumbu geprek.

Selain itu, Dapur GG pun mengikuti tren kuliner yang sedang digemari konsumen. Saat minuman Thai Tea populer, Dapur GG turut menyajikannya. Untuk memudahkan konsumen memilih menu, Dapur GG pun menyediakan paket bundle. 

Sementara itu, untuk mengembangkan cara berbisnisnya, Adhit memutuskan untuk memanfaatkan platform online, yakni GrabFood.

“Salah satu inovasi yang saya lakukan adalah memilih menjadi merchant GrabFood untuk meningkatkan skala bisnis. Pilihan itu terbukti tepat karena kios kecil kami dapat tumbuh pesat dengan memanfaatkan peluang digital,” ujar Adhitya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Perjalanan sukses Dapur GG bermula dari situ. Dengan menjadi mitra merchant GrabFood, Ayam Geprek Dapur GG dapat menjangkau konsumen lebih luas di Bandung. 

Ia terkenang perasaan bahagia saat pertama kali menerima pesanan melalui GrabFood. Adhit bercerita, pelanggan Grabfood pertamanya berdomisili di Lembang, Bandung Utara.

"Kami merasa gembira karena artinya konsumen memiliki keinginan untuk mencoba menu Dapur GG, meskipun jaraknya cukup jauh dari domisili mereka," kata Adhit.

Setelah itu, ia pun tak jarang menerima pesanan dari berbagai wilayah lainnya. Salah satunya, Kopo yang sudah termasuk wilayah pinggiran Kota Bandung.

Hingga saat ini, Dapur GG terhitung telah bergabung dengan platform Grab selama tiga tahun. Keputusannya untuk memanfaatkan peluang digital melalui platform Grab membuat bisnisnya terus berkembang. 

Adhit mengatakan, sebelum membuka Dapur GG, ia sempat memiliki bisnis lain dan terjerat utang yang cukup besar untuk memenuhi modal usaha.

Pengalaman mengembangkan Dapur GG membuatnya memahami bahwa dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnis modal besar bukanlah penjamin kesuksesan. Ia menyadari, inovasi, pengembangan soft skill, dan kemitraan lebih penting dari itu.

“Kini, perkembangan bisnis Dapur GG membawa optimisme bagi kami untuk terus mengembangkan bisnis lebih jauh,” ujar Adhitya.

Terus beradaptasi selama pandemi

Tidak dapat dimungkiri, situasi pandemi juga sempat mempengaruhi bisnis Dapur GG. Namun, Adhit tidak berputus asa. Salah satu kunci usahanya tetap bertahan selama pandemi adalah terus beradaptasi dalam segala situasi.

“Pada masa pandemi, Dapur GG lebih fokus untuk meningkatkan variasi dan menambahkan menu tambahan seperti makanan ringan dan hidangan penutup. Ternyata strategi tersebut mampu meningkatkan 'ukuran keranjang belanja' secara signifikan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, di masa pandemi Covid-19, saat semua aktivitas ekonomi begitu terbatas, pria yang akrab disapa Adhit tersebut tetap kebanjiran pesanan.

Selain di Padasuka, Dapur GG memiliki gerai cabang di Jalan Kalimantan yang lokasinya strategis. Pada situasi pandemi, Adhit berhasil membuka dua gerai baru di Antapani dan Cihampelas guna menjangkau lebih banyak konsumen di wilayah Bandung. 

Terbantu oleh ekosistem Grab

Ekosistem Grab, menurut Adhit, memegang peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya. Misalnya saja, layanan iklan seperti GrabAds yang membantu Adhit dalam meningkatkan visibilitas kedainya. 

Adhit dapat memasang aset-aset visual untuk keperluan promosi Dapur GG di platform Grab. Dengan demikian, semakin banyak konsumen yang tertarik melihat-lihat menu kedainya. 

Untuk berpromosi, Dapur GG menggabungkan media sosial dengan layanan GrabAds. Saat ini, ia tengah berfokus melangsungkan promo “Bagi-Bagi Ayam Geprek”.

“Untuk membuat konten tersebut, kami bermitra dengan micro-influencer untuk memberikan respon-respon organik setelah menikmati menu dari Dapur GG,” ujar Adhitya.

Bagi pelanggan baru dari platform GrabFood, Dapur GG memberikan berbagai promosi, mulai dari diskon ongkos kirim sampai diskon harga makanan yang dipesan.

Adit mengaku, penggabungan strategi promosi itu berhasil meningkatkan jumlah pesanan hingga lima kali lipat. Ia kini dapat membuka lapangan kerja bagi lebih banyak orang.  

Selain itu, sebagai orang yang senang mengeksplorasi teknologi digital untuk operasional bisnis, Adhit merasakan manfaat dari fitur GrabMerchant.

Aplikasi ini membantunya dalam mendigitalisasi operasional usaha secara rutin, khususnya dalam mengelola dan memonitor transaksi harian. Karenanya, tim Dapur GG dapat mengatur pesanan berdasarkan ketersediaan stok bahan atau berdasarkan kondisi gerai.

“Fungsi laporan bisnis dalam GrabMerchant juga bekerja seperti akuntan pribadi yang membantu kami menelaah performa bisnis,” tutur Adhitya.

Selain itu, aplikasi GrabMerchant membuat Adhit dapat memantau dan menelusuri berbagai potensi bisnis Dapur GG yang belum pernah ia eksplorasi. Keberadaan cerita sukses para mitra GrabFood di buletin digital GrabMerchant bisa dimanfaatkan oleh tim Dapur GG sebagai referensi bisnis.

Dukungan Grab untuk UMKM

Pada kesempatan berbeda, Head of Marketing GrabFood Hadi Koe mengatakan, Dapur GG telah membuktikan bahwa platform digital dapat mengakselerasi bisnis UMKM.

“Ayam Geprek GG telah membuktikan bahwa platform digital mampu meningkatkan eksistensi bisnisnya,” ujar Hadi Koe.

Ia pun mengatakan, Grab berkomitmen untuk selalu mendukung mitra merchant dari berbagai ukuran dan latar belakang, termasuk pebisnis kuliner, dalam mengoptimalkan bisnisnya. 

Hadi melanjutkan, saat ini Grab memiliki program edukasi seperti GrabAcademy dan GrabMerchant AutoLaris yang bertujuan untuk memberdayakan mitra merchant Grab dengan wawasan bisnis terkini. Tak lupa, Grab juga memberikan apresiasi kepada mitra merchant setia melalui program Apresiasi Mitra.

“Melalui program tersebut, Grab memberikan dukungan finansial berupa cashback yang memungkinkan merchant mengembangkan inovasi baru untuk memuaskan konsumen,” kata Hadi.

https://money.kompas.com/read/2021/06/28/201400026/manfaatkan-platform-digital-dapur-gg-bertransformasi-jadi-umkm-lokal-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke