Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Mengajak Anak Berpetualang lewat Buku Sejak Kecil

KOMPASIANA---Semestinya kebiasaan membaca buku ini tidak tergantikan dengan perkembangan alat telekomuni yang makin pesat, apalagi kepada anak-anak.

Jika memang anak-anak lebih suka bermain gadget, maka orang tua semestinya bisa mengarahkan anaknya juga untuk membaca buku digital.

Hal pertama yang bisa dilakukan, misalnya, memilihkan buku-buku bacaan anak. Kenalkan dan ceritakan bagaimana serunya buku-buku tersebut pada anak.

Setelah itu, barulah bisa anak-anak mencoba agar terbiasa membaca. Pilihannya kembalikan pada anak, mau bentuk digital atau buku cetak.

1. Buku Petualangan yang Memacu Adrenalin

Bagi Kompasianer Ruth Lana, membaca buku itu jadi teman jiwa seperjalanan sepanjang masa yang bermanfaat.

Akibat buku, kecerdasan dan pikiran seseorang bertambah. Seseorang bisa berpikir dan bertindak lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Sewaktu kecil, misalnya, Kompasianer Ruth Lana punya buku favorit seperti buku-buku karangan Enid Blyton.

Cerita Lima Sekawan adalah salah satu cerita karya Blyton yang paling banyak disukai anak-anak.

"Cerita akan semakin seru ketika mereka terjebak dalam kejadian aneh dan tempat-tempat yang mengasyikkan yang mereka temukan," tulis Kompasianer Ruth Lana. (Baca selengkapnya)

2. Sapu Lidi, Obsesi, dan Buku Cerita

Kompasianer Claudia Magany punya kebiasan cukup unik: kibas-kibas permukaan seprai sampai tidak ada satu pun debu yang tertinggal.

Hal itu dilakukannya sejak masih kuliah hingga kini sudah menikah.

Namun, jika diingat-ingat lagi, kebiasaan tersebut menurut Kompasianer Claudia Magany karena terpengaruh buku bacaan yang dikarang HC Andersen.

"Untuk menguji calon permaisurinya, sang pangeran menyelipkan sebiji kacang polong di bawah lapisan 20 kasur bulu. Hanya putri sejati yang punya sensitivitas tinggi (seperti saya!?)" tulisnya.

Sensasi dan imajinasi tersebut yang tersimpan dalam hati dan pikirannya karena terobsesi dari dongeng Putri dan Kacang Polong. (Baca selengkapnya)

3. Komik Wayang yang Kini Menghilang

Kegemaran membaca Kompasianer Nina Sulistiati ini tumbuh karena arahan Ibunya. Cara yang dibiasakan untuk membaca itu dengan memberikan langganan majalah Bobo.

Meski dimulai dengan sekadar mendengarkan Ibunya yang menceritakan cerita-cerita dari majalah, akhirnya keinginan terhadap bacaan tumbuh.

"Sejak saya bisa membaca, mama memberi banyak buku untuk dibaca, kisah Srigala dan kerudung merah, kisah Cinderela dan beberapa cerita karya H.C.Andersen," tulis Kompasianer Nina Sulistiati.

Namun, di antara banyak buku yang dibaca ketika kecil, ada dua buku yang sangat senangi: komik wayang perjuangan prajurit Kodam Tiga Siliwangi dan buku kisah Mahabharata. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/06/29/181800726/-kurasi-kompasiana-mengajak-anak-berpetualang-lewat-buku-sejak-kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke