BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek
Salin Artikel

Penumpang Gojek: Gara-gara Corona, Bukan Cuma 5M, bahkan sampai 10M Saya Terapkan

JAKARTA, KOMPAS.com – Sudah lebih dari satu tahun seluruh lapisan masyarakat berjuang di tengah situasi pandemi Covid-19. Tak terkecuali, para pekerja atau karyawan.

Sejak pandemi, pemerintah memang telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) demi memutus mata rantai penyebaran virus corona. Namun, tak dapat dimungkiri, beberapa sektor bisnis tidak bisa sepenuhnya menerapkan kebijakan tersebut.

Beberapa perusahaan kemudian mengadaptasi kebijakan itu dengan skema WFH secara bergantian. Sebagai contoh, 50 persen karyawan bekerja dari kantor dan sisanya menjalankan WFH.

Hal tersebut turut dirasakan Arasy Nur (25) yang bekerja di perusahaan aplikasi web novel. Beberapa bulan terakhir, kantor tempatnya bekerja mulai memberlakukan skema WFH 50:50.

“Awalnya cukup khawatir untuk lebih sering keluar rumah mengingat saya memiliki riwayat penyakit asma,” ujar Arasy saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Sebagaimana diketahui, asma merupakan salah satu penyakit penyerta atau komorbid yang bisa memperparah kondisi seseorang saat terpapar virus corona. Oleh karena itu, protokol kesehatan (prokes) ia terapkan dengan ketat.

“Gara-gara corona, bukan cuma 5M, bahkan sampai 10M (prokes) saya terapkan saat (harus) bekerja dari kantor,” katanya sambil tersenyum.

Sebagai informasi, prokes 5M terdiri dari mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Arasy menjelaskan, dari prokes 5M, ia pun menambahkan lima item lagi, yakni membersihkan barang setelah digunakan di luar rumah, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari stres, meruntinkan olahraga, dan membawa perlengkapan pribadi.

Selain itu, untuk menerapkan prokes jaga jarak dengan lebih ketat, Arasy memilih untuk menggunakan jasa transportasi online, seperti Gojek. Transportasi ini dinilai lebih aman karena ia tidak perlu berdesakan dengan penumpang lain.

Kemudian, Arasy juga dapat melihat informasi mengenai suhu tubuh pengemudi dan kebersihan kendaraan secara langsung melalui aplikasi Gojek.

Bahkan, hampir seluruh armada GoCar telah memasang sekat pelindung atau partisi untuk melindungi kontak dengan penumpang.

“Penerapan prokes (Gojek) jelas lebih ketat. Saya merasa semakin aman dan nyaman saat keluar rumah,” cerita Arasy.

Di samping itu, Arasy juga semakin merasa aman setelah mengetahui bahwa mitra pengemudi atau driver Gojek juga sudah menerima vaksinasi. Status vaksinasi ini dapat dilihat melalui halaman order setelah penumpang mendapatkan driver.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 sejak Januari 2021. Secara bertahap, program ini akan diberikan kepada seluruh masyarakat secara gratis.

Sebagai dukungan terhadap program tersebut sekaligus melindungi keselamatan penumpang dan mitra pengemudi, Gojek bekerja sama dengan Halodoc serta pemerintah pusat dan daerah menyelenggarakan program vaksinasi bagi mitra pengemudi Gojek.

Adapun program tersebut telah berlangsung selama empat bulan terakhir di 33 kota besar di Indonesia. Program ini akan terus berjalan hingga semua mitra pengemudi di seluruh Indonesia mendapatkan vaksin Covid-19.

Pengguna Gojek, termasuk Arasy yang juga sudah divaksin, menjadi merasa aman dan nyaman saat menggunakan layanan transportasi online.

“Sekarang saya jadi menerapkan prokes 11M karena ditambah dengan melaksanakan program vaksinasi, seperti halnya Gojek” imbuh Arasy.

Jika seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pekerja dan insan transportasi, menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sekaligus mengikuti program vaksinasi, mata rantai penyebaran virus corona dapat terputus dan situasi pandemi segera terlewati.

https://money.kompas.com/read/2021/07/01/070100826/penumpang-gojek-gara-gara-corona-bukan-cuma-5m-bahkan-sampai-10m-saya-terapkan

Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke