Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset Mandiri Institute: OVO Digunakan 72 Persen Responden UMKM Untuk Pembayaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Mandiri Institute, platform digital pembayaran, rewards dan layanan keuangan terdepan di Indonesia, OVO, menjadi e-wallet yang paling banyak digunakan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Dalam survei yang dilakukan Maret-April 2021, dari 505 responden, sebanyak 72 persen pelaku UMKM menggunakan OVO sebagai alat pembayaran mereka selama masa pandemi Covid-19.

Disebutkan juga pada awal kuartal II tahun 2021, 53 persen UMKM sudah beralih berjualan secara online sebagai platform dalam melakukan pemasaran dan penjualan.

“Kami mengucapkan terima kasih pada pada pelaku UMKM yang memilih OVO sebagai e-wallet dalam melakukan transaksi. Sejak awal, OVO berkomitmen menjadi e-wallet mitra UMKM. Di kala pandemi Covid-19 melanda, e-wallet menjadi kebutuhan penting bagi pelaku UMKM,” kata Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit dalam siaran pers, Jumat (2/7/2021).

Harumi mengatakan, saat ini, OVO sudah merangkul lebih dari 1,2 juta merchant di 426 kota dan kabupaten, yang mana sebagian besar merupakan pelaku UMKM.

Jumlah tersebut diharapkan akan terus bertambah seiring semakin teredukasinya masyarakat dan para UMKM tentang pentingnya transaksi digital.

Survei juga mencatat ada sebanyak 85 persen responden UMKM memiliki kondisi usaha yang sudah kembali berjalan normal pada awal kuartal II-2021.

Sementara jika melihat situasi pada September 2020, hanya 28 persen UMKM yang menyebut sahanya berjalan normal.

Tercatat, terdapat 22 persen UMKM yang tadinya berhenti beroperasi kembali beroperasi secara normal pada 2021.

Di sisi lain, kinerja penjualan UMKM pada awal kuartal II-2021 sudah membaik, namun masih terdapat risiko terjadi penurunan yang tinggi.

Namun, masih terdapat lebih dari 50 persen UMKM yang penjualannya mengalami penurunan dibandingkan kondisi 2020.

Di sisi lain, sudah sebanyak 24 persen UMKM yang menggunakan e-wallet dalam bertransaksi usaha.

Selain itu hampir separuh dari total responden, sebesar 49 persen, sudah menggunakan channel transaksi non-tunai, seperti melalui e-wallet dan EDC.

“Kami berupaya mendorong inklusi keuangan digital bagi UMKM di Indonesia, salah satunya melalui QRIS agar semakin banyak pelaku usaha yang beradaptasi pada ekonomi digital yang juga merupakan kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung,” tegas Harumi.

https://money.kompas.com/read/2021/07/02/181201826/riset-mandiri-institute-ovo-digunakan-72-persen-responden-umkm-untuk

Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke