Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Manfaat Adaptasi Teknologi di Sektor Perikanan dan Budidaya Ikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, hampir semua sektor didorong untuk memanfaatkan teknologi agar bisa menumbuhkan skala produksinya.

Tak terkecuali sektor perikanan atau budidaya ikan yang diyakini bakal menggenjot produktivitas sehingga bisa memberikan banyak dampak positif bagi para pembudidaya ikan atau para nelayan.

Founder & CEO eFishery Gibran Hauzaifah mengatakan, perusahaannya yang berfokus pada aquaculture intelligence yang menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) merasakan berbagai manfaat.

"Alat (teknologi) tersebut berhasil membantu pembudidaya menghemat penggunaan pakan hingga 30 persen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26 persen," ujar Gibran dalam media briefing bertajuk Digitalisasi Industri Budidaya Ikan di Indonesia, secara virtual, Kamis (8/7/2021).

Ia menambahkan, dengan memanfaatkan teknologi, membuat siklus budidaya menjadi lebih singkat sehingga petani mampu panen lebih cepat dan pendapatannya meningkat.

Ia mengakui bahwa potensi Indonesia akan budidaya ikan sangat tinggi, tetapi masih tertinggal oleh negara lain seperti China karena lebih unggul dalam penggunaan teknologinya, khususnya intensifikasi produktivitas budidaya.

"Namun kami siap mendukung dan merealisasikan target pemerintah dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya dengan beragam inovasi produk yang end-to-end dan sesuai dengan kebutuhan pembudidaya," kata Gibran.

Hal ini disambut baik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin mengatakan, dengan adanya teknologi bakal menggenjot industri perikanan di Indonesia.

Apalagi saat ini KKP juga akan menggenjot produktivitas 3 jenis komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

"Di antaranya adalah udang, lobster, dan rumput laut. Ini jadi ikon komoditas ekspor Indonesia karena kita pada dasarnya punya kemampuan itu," ucap Doni.

KKP juga ingin mengajak eFishery membangun ekosistem terutama layanan manajemen end-to-end.

"Di KKP sudah ada beberapa program, rencananya pak Menteri mau bangun shrimp estate atau kawasan perindustrian yang mencakup seluruh sektor dari hulu hingga ke hilir . Saya kira, startup seperti eFishery ini yang bisa membantu," imbuh dia.

Sementara itu, Pengamat Perikanan & Dekan UNPAD Fakultas Perikanan Yudi Nurul Ihsan mengatakan, arah kebijakan digitalisasi sektor perikanan perlu diperkuat dengan pendampingan kepada para petani budidaya ikan dan pelaku usaha.

Dia menyakini pembudidayaan ikan menggunakan teknologi akan semakin lebih efisien.

"Solusi digitalisasi perikanan menjadi penting saat ini karena sebenarnya kita dapat memanfaatkan instrumen teknologi 4.0 dan penguatan multiplatform stakeholder diperlukan untuk memastikan bahwa mekanisme pengelolaan perikanan berbasis Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak baik vertikal maupun horizontal," kata Yudi.

https://money.kompas.com/read/2021/07/08/200032526/ini-manfaat-adaptasi-teknologi-di-sektor-perikanan-dan-budidaya-ikan

Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke