JAKARTA, KOMPAS.com - Philip Morris International Inc selaku perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), mengakuisisi pengembang dan produsen produk farmasi dan kesehatan Fertin Pharma senilai 820 juta dollar AS atau Rp 12 triliun.
Melalui akuisisi Fertin Pharma, Philip Morris akan mendapatkan keahlian substansial dan tenaga ahli (termasuk 80 ilmuwan) untuk pengembangan, formulasi, dan riset produk bebas asap untuk mengakselerasi pertumbuhan di kategori modern oral yang bertumbuh pesat, serta menawarkan pengalaman yang superior bagi konsumen.
Keahlian penghantaran oral Fertin Pharma akan melengkapi keahlian Philip Morris dalam inhalasi yang kemudian dapat diterapkan untuk digunakan dengan tanaman obat (botanicals) yang terbukti secara ilmiah untuk perawatan diri dan solusi meningkatkan kualitas hidup termasuk pada aspek tidur, energi, dan fokus.
“Akuisisi Fertin Pharma akan menjadi langkah besar menuju tercapainya masa depan bebas asap. Kapabilitas Fertin akan mendukung peningkatan portofolio produk bebas asap kami, khususnya di kategori modern oral, dan mempercepat transisi kami ke luar produk nikotin,” kata Jacek Olczak, Chief Executive Officer Philip Morris dalam siaran pers, Kamis (8/7/2021).
Menurut Olczak, akuisisi Fertin Pharma akan mempercepat tercapainya masa depan bebas asap, memperluas jangkauan dan akses alternatif bebas asap bagi perokok dewasa di seluruh dunia, mempercepat akhir dari produk rokok, serta membangun usaha di luar nikotin yang kuat.
“Saya sangat gembira atas tercapainya kesepakatan ini yang akan memperkaya kemampuan kami serta mendukung tujuan kami pada 2025 untuk meraih lebih dari 50 persen pendapatan kami dari produk bebas asap dan setidaknya 1 miliar dollar AS dari produk di luar nikotin,” tambah dia.
Peter Halling, Chief Executive Officer Fertin Pharma, mengatakan, dengan kepemilikan baru, Fertin Pharma akan berada di posisi yang baik untuk terus menjalankan visi dan misi perusahaan.
Termasuk meneruskan peran mereka sebagai perusahaan pengembang dan manufaktur berbasis kontrak.
“Philip Morris kini melalui transformasi yang sungguh menginspirasi dengan ambisi menciptakan masa depan bebas asap dan membangun portofolio produk di luar nikotin,” ujar Halling.
Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis menambahkan, selain optimisme dalam tercapainya masa depan bebas asap, akuisisi Fertin Pharma juga diharapkan dapat memberikan lebih banyak alternatif yang terbukti secara ilmiah lebih rendah risiko bagi perokok dewasa.
“Besar harapan kami di Sampoerna untuk dapat memperkenalkan produk bebas asap ke pasar di Indonesia,” tegas Mindaugas.
Philip Morris akan mendanai transaksi secara tunai dengan target menutup transaksi pada kuartal keempat 2021, sesuai dengan persetujuan dari otoritas setempat.
https://money.kompas.com/read/2021/07/08/201418726/akuisisi-fertin-pharma-rp-12-triliun-philip-morris-terus-kembangkan-produk