Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Gurita Bisnis Grup Bakrie

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak kenal Grup Bakrie. Kelompok usaha ini masuk dalam deretan konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia. Beberapa perusahaannya juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tahun 2007 hingga 2009, disebut-sebut sebagai puncak kejayaan bisnis perusahaan-perusahaan Grup Bakrie, terutama bisnis tambang batu bara.

Saat booming komoditas batu bara, saham-saham perusahaan yang terafiliasi Grup Bakrie di pasar modal mengalami kenaikan tajam. Aburizal Bakrie, mantan Ketum Partai Golkar dan anak pendiri Grup Bakrie Ahmad Bakrie, bahkan dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Sentimen positif saham Grup Bakrie juga tak bisa dilepaskan dari ARB atau Ical, sapaan Aburizal Bakrie, di lingkaran kekuasaan. Dia sempat duduk di pemerintahan sebagai Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2005-2009. Lalu sebelumnya sebagai Menko Bidang Perekonomian periode 2004-2005.

Namun saat ini, banyak saham perusahaan Grup Bakrie tercatat sebagai saham gocap atau seharga Rp 50 per lembarnya, nilai saham paling rendah di BEI. Banyak perusahaannya mulai meredup, bahkan diterpa masalah.

Grup Bakrie juga hingga kini masih tersandera masalah lumpur Lapindo. Krisis yang menerpa bak efek domino, di mana saat itu saham perusahaan-perusahaan milik Grup Bakrie satu per satu meredup.

Kini estafet perusahaan Grup Bakrie mulai banyak dikelola oleh generasi ketiga Keluarga Bakrie seperti Ardi Bakrie dan Anindya Bakrie.

Berikut deretan gurita bisnis perusahaan-perusahaan di bawah Grup Bakrie yang tercatat di pasar modal seperti dikutip dari laman resmi masing-masing perusahaan dan profil perusahaan tercatat Bursa Efek Indonesia:

1. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Sejak beberapa tahun lalu, sahamnya hampir tak pernah beranjak dari harga Rp 50 per lembarnya.

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan terkemuka dengan usaha yang mencakup bidang infrastruktur, telekomunikasi, dan perkebunan. Produknya juga banyak diekspor ke luar negeri.

Beberapa produk unggulan Bakrie & Brothers antara lain rangkaian pipa baja lengkap, jasa rekayasa struktural kelas dunia, baja bergelombang, bahan bangunan, layanan telekomunikasi nirkabel, system integrator telekomunikasi, CPO serta karet alam.

PT Bakrie & Brothers Tbk bisa dibilang sebagai perusahaan pelopor dari Grup Bakrie. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak tahun 1942 dengan nama Bakrie & Brothers General Merchant and Commission Agent. Pada tahun 1959 perusahaan mulai mengembangkan industri pipa baja.

2. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

Di awal kemunculannya, PT Bakrie Telecom Tbk sempat diperhitungkan sebagai pemain besar di sektor jaringan telekomunikasi. Iklan dan promonya saat itu juga terbilang jor-joran. Operator ini dikenal dengan teknologinya yakni CDMA.

Namun sebagaimana nasib perusahaan Grup Bakrie lainnya, harga sahamnya juga sempat terpuruk di harga Rp 50 per lembar. Sebagai operator seluler, BTEL saat sekarang bisa dibilang hidup segan, mati pun enggan.

PT Bakrie Telecom Tbk (sebelumnya bernama PT Radio Telepon Indonesia) didirikan 13 Agustus 1993 dan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada 01 Nopember 1995. Kantor pusat BTEL berlokasi di Wisma Bakrie.

Beberapa kali, kantor Bakrie Telecom digeruduk demo para mantan karyawannya. Para eks karyawan BTEL menuntut pembayaran pesangon PHK.

3. PT Bakrieland Development Tbk (ELYT)

PT Bakrieland Development Tbk (Bakrieland), salah satu perusahaan dari Kelompok Usaha Bakrie (KUB), yang bergerak dalam bidang properti yang terintegrasi yang berfokus pada pengembangan properti dan operasional.

Saham ELYT di BEI juga selalu berada di harga Rp 50 per lembar. Perusahaan ini dulunya bernama PT Elang Realty Tbk dan berkantor pusat di Gedung Wisma Bakrie.

Bakrieland dan anak usaha memiliki properti yang terletak di Jakarta, Bogor, Malang, Sukabumi, Bekasi, Lampung, Batam, Balikpapan, Tangerang dan Bali.

ELYT juga memiliki taman rekreasi Jungle Land Adventure Theme Park lewat kepemilikan saham di PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk.

4. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS)

PT Bumi Resources Minerals Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Pusat produksinya berada di Kalimantan.

Perusahaan ini juga mengolah beragam mineral, termasuk tembaga, emas, seng, serta memimpin dan memegang jaminan kepemilikan untuk eksplorasi dan pengembangannya.

5. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Sama seperti BMRS, BUMI juga bergerak di bidang pertambangan batu bara di Kalimantan. Kantor perusahaan ini berada di Bakrie Tower, Jalan Rasuna Said, Jakarta.

Baru-baru ini, Kementerian ESDM merilis data, bahwa anak perusahaan BUMI PT Kaltim Prima Coal (KPC) jadi perusahaan dengan produksi batu bara terbesar di Indonesia pada kuartal I 2021.

6. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

PT Energi Mega Persada Tbk atau yang lebih dikenal sebagai EMP adalah perusahaan publik di bidang minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di Jakarta dan berdiri sejak 2012.

Sejak berdirinya, perusahaan ini berupaya untuk terus melakukan ekspansi guna melebarkan sayap bisnisnya. EMP jadi salah perusahaan hulu migas yang cukup dominan di Indonesia.

Lewat EMP pula, Grup Bakrie menjadi pengendali saham di PT Lapindo Brantas. Perusahaan yang tersandung polemik lumpur di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

7. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

PT Darma Henwa Tbk merupakan perusahaan Grup Bakrie yang bergerak di sektor kontraktor tambang batu bara. Saham perusahaan ini juga lebih sering diperdagangkan di harga Rp 50 per lembarnya.

Beberapa bisnis yang digelutinya antara lain pembersihan permukaan tanah, pemindahan tanah pucuk, pemindahan lapisan penutup, pengangkutan batu bara, dan pengapalan batu bara.

8. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

PT Visi Media Asia Tbk atau dikenal dengan Grup VIVA adalah konglomerasi media milik Grup Bakrie. Perusahaan ini berkantor di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Perusahaan media di bawah VIVA antara lain PT Cakrawala Andalas Televisi (stasiun televisi ANTV), PT Lativi Mediakarya (TV One), dan media daring Vivanews.

https://money.kompas.com/read/2021/07/09/090054426/sederet-gurita-bisnis-grup-bakrie

Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke