Pada Mei 2020, total kredit yang diberikan sebesar Rp 84,667 miliar, meningkat di Mei 2021 menjadi Rp 90,840 miliar.
"Pertumbuhan didorong segmen konsumer, UMKM, komersial korporasi dan KPR yang tumbuh positif dengan NPL terjaga," ujar Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (9/7/2021).
Saat ini, sambung Yuddy, rasio kredit bermasalah atau non performing loan/NPL perseroan terjaga di 1,4 persen. Kondisi ini turut membantu pemulihan ekonomi baik dari sektor produktif maupun konsumsi.
Selain itu, untuk kedua kalinya, bank bjb menjadi penyalur dana stimulus ekonomi dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terdapat dua gelombang penyaluran PEN pada 2020-2021 dengan nilai masing-masing Rp 2,5 triliun per-periode.
"Di periode pertama tahun 2020, bank bjb selesai menyalurkan dana PEN dalam kurun waktu 2 bulan sebesar Rp 5,3 Triliun. Dana telah disalurkan seluruhnya pada 18 Oktober 2020," ungkap Yuddy.
Pada periode kedua di Februari 2021 dengan besaran penempatan dana yang sama yakni Rp2,5 Triliun, BJB telah melakukan penyaluran dana senilai Rp 4,3 triliun. Dana PEN tersebut telah disalurkan seluruhnya pada 2 Juli 2021.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana mengatakan, kondisi perbankan masih terjaga di tengah kondisi penyebaran virus dan angka kematian akibat Covid-19 yang tinggi.
https://money.kompas.com/read/2021/07/09/160000126/permintaan-masih-terbatas-penyaluran-kredit-bjb-tumbuh-7-3-persen
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan