KOMPASIANA---Aktivitas pekerjaan di kantor memang sering membuat tubuh dan pikiran lelah.
Munculnya rasa lelah pun banyak disebabkan dengan beragam, seperti deadline pekerjaan dan lingkungan kantor yang toxic.
Namun, jika rasa lelah berlangsung terus menerus dan terus dibiarkan tanpa diatasi tentunya dapat menyebabkan demotivasi.
Oleh karenanya, untuk memudahkan hari-hari Anda dalam menghadapi problematika dalam dunia karir, berikut Kompasiana telah merangkum 3 artikel terpopuler di kanal worklife.
1. Kesal dengan Perusahaan Tempat Anda Bekerja Bukan Berarti Harus Menjelekkan
Dalam dunia kerja, sering kali kita dihadapkan dengan situasi yang tidak membuat nyaman sehingga memicu keinginan untuk marah.
Saat berhadapan dengan kondisi tersebut, sayangnya tidak banyak orang yang mampu mengelolah amarah dengan baik sehingga berujung pada pada tindakan negatif, yaitu dengan menjelakkan perusahaan tempat di mana mereka bekerja.
Sebuah pepatah bijak yang dirangkum oleh Kompasianer Indra Mahardika mengatakan bahwa jangan pernah menjatuhkan atau menjelekkan perusahaan tempat di mana Anda bekerja karena setidaknya Anda pernah bertahan hidup dari perusahaan tersebut.
Selain itu, menjelakan perusaan nyatanya dapat membuat Anda terkesan tidak profesional di mata perekrut.
"Saya anggap karyawan seperti ini tidak profesional dan tidak berintegritas. Dirinya mampu menjelekkan perusahaan tempatnya bekerja kepada orang yang baru dikenal. Bahkan menceritakan rahasia perusahaan," tulisnya.
Artinya jika direkrut, ada peluang dirinya akan melakukan hal sama terhadap perusahaan. Ini berbahaya jika dirinya resign dan melamar ke perusahaan kompetitor. (Baca selengkapnya)
2. Tips Mengatasi Burnout Syndrome bagi Para Pekerja
Siapa saja pasti pernah mengalami burnout atau kondisi stres berat yang disebabkan karena tumpukan pekerjaan.
Umumnya, gejala burnout ditandai dengan keadaan fisik yang mudah merasa lelah, mengasingkan diri dari lingkungan kerja dan kehidupan sosial, dan performa kinerja mengalami penurunan.
Burnout yang tidak diatasi dengan baik dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga mental.
Oleh karennya, jika Anda mengalami burnout Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini seperti yang disampaikan oleh Kompasianer Anjas Permata.
Mengambil jeda, misalnya, di antara ruang sempitnya kehidupan pekerjaan, bisa sangat cepat menurunkan stres.
"Sebagai contoh, mintalah ijin kepada atasan untuk cuti 1-2 hari. Matikan semua alat komunikasi dan media sosial Anda," tulis Kompasianer Anjas Permata (Baca selengkapnya)
3. Lembur Ganti Hari, Gampang Diinstruksi tapi Sukar Minta Ganti
Terkadang suatu pekerjaan membutuhkan waktu ekstra untuk dituntaskan sehingga mengharuskan seorang pekerja untuk bekerja lebih lama dari jam kerja normal bahkan sampai perlu masuk di hari libur kerja.
Berkaca dari kondisi tersebut, seharusnya bagi pekerja yang lembur maka pengusaha wajib memberikan kompensasi berupa uang lembur.
Namun nyatanya, penerapan kebijakan kompensasi atas uang lembur memang tidak semua perusahaan menerapkan hal tersebut, bahkan ada yang akhirnya uang kompesansi diganti dengan ganti libur.
Meksipun nampaknya ganti libur terlihat mudah diterapkan, justru sering kali pada praktiknya sering kali dipersulit.
Padahal, jika kondisi tersebut dibiarkan tentunya berpotensi memicu masalah di kemudian hari.
"Motivasi kerja bisa mengalami down karena hak untuk berlibur terabaikan. Ujung-ujungnya muncul "pemberontakan kecil" di mana para pekerja akan merasa enggan untuk diminta menjalankan instruksi serupa," tulis Kompasianer Agil S. Habib. (Baca selengkapnya) | (FIN)
https://money.kompas.com/read/2021/07/10/113911126/kurasi-kompasiana-burnout-syndrome-bagi-pekerja-hingga-sistem-lembur-ganti