Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IPO, Bukalapak Fokus Cari Untung Ketimbang Bakar Duit

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukalapak bakal mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus mendatang. Kini, Bukalapak tengan menjalani proses penawaran saham perdana (IPO).

Harga saham IPO Bukalapak ditawarkan di kisaran Rp 750 hingga Rp 850 dengan total saham yang diperdagangkan sebanyak 19,3 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2018-2020 yang dikutip Kompas.com, Sabtu (10/7/2021), Bukalapak masih mencatatkan rugi sebesar Rp 1,34 triliun pada tahun 2020 lalu.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin pun mengakui keterbatasan sumber dana perusahaan dan mengatakan bakal menggunakan dana segar yang didapatkan dari IPO secara optimal.
Ia pun mengatakan, sebagai perusahaan teknologi Bukalapak ingin tumbuh sehat tanpa melakukan aksi bakar uang.

"Banyak yang bilang peusahaan teknologi kalau mau tumbuh lebih besar harus bakar uang lebih banyak. Tapi cara pikir kami di Bukalapak sedikit berbeda," ujar Rachmat ketika memberikan keterangan dalam public expose, Jumat (9/7/2021).

Namun demikian, Rachmat belum merinci secara lebih ranjut mengenai rencana perusahaan untuk memperbaiki profitabilitas perusahaan.

Ia mengatakan, dari sisi kinerja Bukalapak, perusahaan tersebut mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi hingga tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2018, total transaksi di e-commerce tersebut tercatat sebesar Rp 28,33 trilliun. Jumlah itu meningkat menjadi Rp 85,08 triliun di tahun 2020.

Sementara dari sisi pendapatan, perusahaan tercatat meningkat cukup signifikan sejak tahun 2018, yakni sebesar Rp 292 miliar menjadi Rp 1,35 triliun di tahun 2020.

"Jadi dari tahun 2018, pertumbuhan pendapatan perusahaan rata-rata 115 persen per tahun," ujar Rachmat.

Namun demikian, dari sisi EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization), kinerja Bukalapak masih cukup berdarah-darah meski membaik bila dibanding tahun 2018 lalu.

Pada tahun 2020, EBITDA Bukalapak tercatat minus Rp 1,67 triliun sementara tahun 2019 minus Rp 2,68 triliun.

Tahun 2018, EBITDA Bukalapak tercatat minus Rp 2,21 triliun.

"Kami berusaha agar tren terus berlanjut sehingga bisa menguntungkan dan berkelanjutan di masa depan," jelas Rachmat.

https://money.kompas.com/read/2021/07/10/133048626/ipo-bukalapak-fokus-cari-untung-ketimbang-bakar-duit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke