Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Perencanaan Keuangan bagi Ayah Selama Pandemi

Ditambah, dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka akan beberapa tujuan finansial yang berubah, adaptasi situasi atau tertundanya impian keluarga.

Oleh karena itu, setiap ayah dituntut memiliki ilmu perencanaan keuangan yang mumpuni, sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

Berikut adalah tips perencanaan keuangan bagi ayah:

1. Cek kondisi keuangan

Di pertengahan tahun menjadi momentum yang baik untuk mengevaluasi keuangan keluarga. Perencana Keuangan Finansialku, Harryka Joddy, CFP®, mengatakan, penting sekali untuk melihat posisi keuangan keluarga Anda.

Cara melihat kondisi keuangan, Anda bisa mengecek mulai dari:

  • Apakah target di awal tahun banyak yang tercapai atau malah sebaliknya?
  • Kondisi apa yang masih belum ideal sampai dengan bulan ke-12?
  • Apakah dana darurat sudah terpenuhi?
  • Bagaimana dengan investasi yang meleset atau pengeluaran lainnya yang tidak terduga?

Dengan mengetahui posisi keuangan keluarga, Anda bisa melakukan strategi lain agar cashflow tidak minus, bahkan bisa memenuhi tujuan keuangan.

“Hal ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga untuk bekal mempersiapkan tujuan keuangan di tahun selanjutnya,” kata Joddy.

2. Lakukan komunikasi dua arah

Komunikasi dua arah antara ayah kepada keluarga penting demi menghasilkan komunikasi yang efektif. Anda bisa lakukan dengan diskusi ringan secara terbuka.

Menurut Joddy, Anda bisa coba mengkomunikasikan bagaimana merencanakan keuangan kepada pasangan dan anak.

“Hal ini sekaligus mengakomodir keinginan setiap anggota keluarga yang ada dan juga menyesuaikan dengan kondisi budget di bulan tersebut,” jelasnya.

Bisa diilustrasikan, seperti di pertengahan tahun biasanya muncul kebutuhan yang tidak terduga. Misalnya, biaya untuk swab-test dan vaksin keluarga, biaya pendidikan anak ketika kenaikan kelas, dan lainnya.

Dengan berdiskusi, setiap anggota keluarga pun akan paham apa saja kebutuhan apa saja yang harus terpenuhi, dan bisa saling mendukung kondisi keuangan keluarga Anda.

3. Anggarkan budget untuk Harbolnas

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tidak selalu digunakan untuk membeli keinginan pribadi saja, namun bisa juga untuk kebutuhan keluarga.

Joddy mengungkapkan, Anda bisa memberikan anggaran khusus untuk belanja di Harbolnas.

“Pastikan barang-barang yang hendak dibeli memang barang yang saat ini sedang dibutuhkan, bukan sekedar diinginkan,” katanya.

Sebelum datang momentum Harbolnas, Anda bisa mengecek barang apa saja yang sudah habis di rumah. Misalnya, barang dapur dan kamar mandi, sabun cuci, minyak goreng, atau bahkan skincare istri yang sudah habis.

Katanya, utamakan untuk melihat promo-promo dengan tujuan membeli barang-barang tersebut, karena biasanya diskonnya cukup lumayan.

“Hindari membeli barang yang kurang dibutuhkan atau tidak dipergunakan dalam waktu dekat,” saran Joddy.

Selain itu, sembari menganggarkan untuk Harbolnas, Anda juga bisa membandingkan harga barang diskon di satu e-commerce dan lainnya.

Joddy memprinsipkan bahwa jangan sampai langsung membeli ketika baru pertama kali melihat promo yang sangat besar.

“Siapa tahu di marketplace lainnya bisa dapar harga yang lebih murah atau produk merek lainnya dengan kualitas yang sama,” katanya.

4. Tunda liburan dan realokasi budget ke pos lainnya

Rasanya, liburan di tengah kondisi pandemi kurang tepat dilakukan, karena bisa membahayakan diri dan keluarga Anda.

Oleh karena itu, Joddy memberikan alternatif lain, yakni menggantikan liburan keluar kota dengan liburan di rumah saja dan melakukan aktivitas lain dari hari biasanya.

Misalnya, ajak anak dan pasangan membuat tenda di halaman dan barbeque-an di rumah, berkebun, membeli mainan edukatif, atau eksperimen memasak dengan melibatkan semua anggota keluarga.

Bila Anda memiliki budget lebih yang seharusnya dianggarkan untuk liburan, Anda bisa pindahkan alokasi ke pos keuangan yang lebih bermanfaat. Misalnya untuk menabung atau berinvestasi.

5. berikan contoh disiplin dalam menjalankan rencana

Joddy mengatakan, peran ayah dalam keluarga sangat dilihat dalam menerapkan rencana yang telah disusun.

Karena dengan begitu, setiap anggota keluarga pun akan mudah menghormati keputusan Anda sebagai kepala keluarga.

Misalnya, ayah harus lebih mengutamakan kebutuhan keluarga yang sudah disepakati bersama daripada ikut tergoda promo untuk hobi.

“Ayah juga bisa mengevaluasi beberapa produk yang akan dibeli oleh pasangan atau anak, karena biasanya ayah yang selalu berada di benteng terakhir untuk membayar sebuah produk,” sebut Joddy.

Dari semua tips ini, tentu hanya bisa diterapkan sesuai dengan kesepakatan seluruh anggota keluarga.

Maka dari itu, Joddy berpesan, peran ayah sangat penting dalam mengarahkan dan bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan.(Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

https://money.kompas.com/read/2021/07/13/060700626/tips-perencanaan-keuangan-bagi-ayah-selama-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke