Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN WORKLIFE KOMPASIANA] Leadership Menghadirkan Hormat dan Sayang | Memanggil HRD dengan Sapaan "Kak", Lumrah?

KOMPASIANA---Menjadi seorang pemimpin memang tak mudah. Ada segenap tanggung jawab yang mesti dipikul.

Tanggung jawab tersebut tidak saja soal target pekerjaan, tetapi juga bagaimana mendapat rasa hormat dan sayang dari para karyawannya.

Mendapat dukungan penuh dengan rasa hormat dan sayang dari para karyawan sangat dibutuhkan oleh para pemimpin agar visi dan misi sebuah perusahaan berjalan dengan baik.

Hanya saja, untuk mendapat rasa hormat dan sayang ini, bukan pekerjaan mudah. Sebab, pemimpin tidak selalu bisa mengikuti atau menuruti semua para karyawannya.

Akan tetapi umumnya, seorang pemimpin setidaknya bisa memberikan beberapa hal terhadap para karyawan. Misalnya, memberikan rasa aman dan dilindungi atau menciptakan suasana kompak antarkaryawan.

Selain pembahasan mengenai tanggung jawab pemimpin, ada juga soal peralihan proses perekrutan dari tatap muka menjadi online serta lumrah tidaknya menyapa HRD dengan sapaan "Kak".

Nah, berikut ini adalah konten-konten menarik dan populer di Kompasiana terkait dunia kerja:

1. Leadership yang Baik Mampu Menghadirkan Rasa Hormat dan Sayang dari Karyawan

Berdasarkan pengalamannya, Kompasianer Nana Marcecilia, pernah memiliki seorang atasan yang begitu banyak mendapat rasa hormat dan sayang dari para karyawannya.

Menurut dia, hal tersebut tak lepas dari sosok pemimpinnya itu sendiri yang tegas saat bekerja dan santai mana kala berada di luar jam kerja.

Pemimpin ini, dikatakan dia, memiliki sifat yang dibutuhkan oleh anak buahnya. Pertama, memberikan rasa aman dan dilindungi.

Selain itu, apabila anak buahnya memiliki kesalahan dalam pekerjaan, akan ditegurnya dengan memberikan simpati, menunjukkan poin kesalahan, dan memberikan solusinya.

"Rasa simpati itu dengan mempertanyakan kondisi atau situasi kami terlebih dahulu, baru kemudian memberikan poin kesalahan, setelah itu memberikan solusi untuk memperbaikinya, membuat kami paham letak kesalahan kami di mana. Kami tidak merasa disudutkan dan kesalahan pun dinilai secara objektif," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Peralihan Proses Perekrutan dari Tatap Muka Menjadi Online adalah Hal yang Sentimentil bagi Saya

Kompasianer Seto Wicaksono, sebagai seorang rekruter di sebuah perusahaan, membagikan cerita adanya beberapa perubahan mekanisme perihal mekanisme perekrutan karyawan baru selama pandemi Covid-19.

Perubahan ini cukup sentimentil baginya. Pasalnya, sebagai seseorang yang terbiasa melakukan "perjudian" terhadap proses end to end seleksi karyawan semua proses harus tidak lagi dilakukan secara tatap muka yang kerpa kali menimbulkan keseruan dan kebahagiaan saat menjalani prosesnya.

"Pada akhirnya, cepat atau lambat, proses seleksi karyawan secara tatap muka akan menjadi bagian dari kenangan yang, bagi saya, sangat sulit dilupakan. Bahkan, akan selalu saya ingat agar kelak bisa menjadi bahan cerita," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Memanggil HRD dengan Sapaan "Kak" Saat Proses Interview Itu Lumrah Nggak, Sih?

Bagi pelamar kerja pasti tidak jarang kebingungan bagaimana harus menyapa HRD atau rekruter. Apakah harus memanggil dengan sapaan "Mba", "Mas", "Pak", "Bu"? Lalu bagaimana jika memanggil "Kak"?

Kompasianer Seto Wicaksono yang juga seorang rekruter membagikan pengalamannya terkait hal tersebut.

Menurutnya, sapaan "Kak" oleh para pelamar kerja umumnya terlontar oleh pelamar kerja tahun kelahiran kisaran tahun 1995-2000.

Usut punya usut alasan mereka memanggil dengan sapaan "Kak" tak lebih mengakrabkan diri. Para milenial dan gen Z lebih menyukai komunikasi tanpa gap yang terlalu tebal.

Dikatakan Seto, memanggil dengan sapaan ini bukanlah sebuah persoalan sejauh diimbangi dengan komunikasi yang baik.

Hanya saja dia menyarankan untuk sebisa mungkin diminimalisir atau dikesampingkan saat mengikuti interview lanjutan dengan level User, Manager, atau yang lebih tinggi jabatannya. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/07/13/125353726/tren-worklife-kompasiana-leadership-menghadirkan-hormat-dan-sayang-memanggil

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke