“Di sisi lain pemerintah juga baru-baru ini ikut mengkoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dari yang tadinya mencapai 5 persen dikoreksi menjadi maksimal 4,5 persen sudah tentu akan kondisi ini akan berdampak pada proyeksi inflasi,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (13/7/2021).
Yusuf memaparkan, umumnya inflasi cenderung mengikuti arah dari pergerakan dari pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi tumbuh maka besar kemungkinan inflasi juga akan mengalami peningkatan.
Sejalan dengan itu, ilustrasi aktifitas perekonomian juga akan mendorong permintaan barang dan jasa dari masyarakat, dengan dorongan ini maka potensi pergerakan harga untuk bergerak naik besar kemungkinan akan terjadi.
Yusuf memandang PPKM Darurat di Jawa-Bali, dan beberapa provinsi di luar Jawa yang diterapkan oleh pemerintah, kondisi ini akan membatasi aktivitas perekonomian.
Jika aktivitas perekonomian terbatas maka akan berpotensi pada berkurangnya pendapatan masyarakat dalam masa pembatasan ini menjadi lebih besar.
Selain itu, jika pendapatan masyarakat berkurang, maka potensi daya beli juga akan ikut berkurang. Akibatnya jika daya beli berkurang maka permintaan barang dan jasa juga akan ikut berkurang, sehingga akan menekan laju inflasi.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Laju inflasi diramal kian mini jika PPKM Darurat diperpanjang
https://money.kompas.com/read/2021/07/13/201910426/laju-inflasi-diprediksi-makin-tertahan-jika-ppkm-darurat-diperpanjang
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan