Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kunker ke AS, Mendag Bahas Soal Pemulihan Ekonomi dan Vaksin Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Amerika Serikat (AS) mulai tanggal 9 hingga 18 Juli 2021. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi dengan Negeri Paman Sam tersebut.

Selain membahas soal peningkatan investasi, Lutfi juga turut membahas terkait kebutuhan vaksin di Indonesia.

"Kunjungan kerja ke Amerika Serikat ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi. Potensi peningkatan perdagangan dan investasi di berbagai sektor di Indonesia antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat besar. Kunjungan kerja ini juga membahas perubahan iklim dan vaksin Covid-19,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/7/2021).

Lutfi menambahkan AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai 27,2 miliar Dollar AS.

Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesa 18,62 miliar Dollar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar 8,58 miliar Dollar AS.

Neraca perdagangan Indonesia terhadap negara yang dipimpin Joe Biden itu surplus sepanjang 2020 sebesar 10,04 miliar Dollar AS.

Dalam kunker ini, Lutfi juga ditemani oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Pada hari pertama, Lutfi dan Bahlil langsung mengadakan pertemuan dengan Perwakilan RI di AS. Pertemuan tersebut membahas peran ekonomi digital terhadap perekonomian nasional dan potensi sektor ekonomi digital di Indonesia.

Mendag juga mendorong para Perwakilan RI untuk menggali potensi ekonomi digital Indonesia di AS.

"Kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi digital telah berkembang sangat pesat. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berpotensi tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030," kata dia.

Di hari berikutnya (Senin 12/7/2021), Lutfi mengadakan pertemuan dengan Chief Operating Officer (COO) US International Development Finance Corporation (IDFC) David Marchick.

Pertemuan yang juga dihadiri Bahlil dan Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah ini membahas Sovereign Wealth Fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta perubahan iklim dan vaksin Covid-19.

Selanjutnya, Mendag juga mengadakan pertemuan dengan CEO US-ASEAN Business Council (USABC) Alex Feldman. Pertemuan ini membahas berbagai isu perdagangan dan investasi, tren perdagangan global, dan penanganan pandemi Covid-19. Mendag dan USABC sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-AS ke level berikutnya.

Mengakhiri agenda kunjungan kerja pada hari kedua, Mendag bersama CEO INA melaksanakan pertemuan dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag menyampaikan komitmennya untuk mempercepat pencapaian target netral karbon (net zero carbon emission) melalui industri yang ramah lingkungan. Selain itu, pertemuan juga membahas kerja sama pengembangan industri logam ramah lingkungan (clean energy) dan kerja sama dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi. Untuk itu, Pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan di Indonesia (clean energy), terutama di industri logam,” tutup Lutfi.

https://money.kompas.com/read/2021/07/14/203000826/kunker-ke-as-mendag-bahas-soal-pemulihan-ekonomi-dan-vaksin-covid-19

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke