Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertamina Alokasikan 8 Miliar Dollar AS untuk Kembangkan Energi Bersih

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, alokasi capex untuk sektor Energi Baru Terbarukan mencapai sekitar 9 persen dari total investasi untuk tahun 2020 hingga 2024. Jumlah ini dinilai telah melampaui besaran investasi International Oil Company (IOC) lainnya yang berkisar 4,3 persen saja.

Adapun, investasi pada sektor energi bersih ini meliputi 4 miliar dollar AS untuk pengembangan pipeline distribusi dan transportasi gas,  0,3 miliar dollar AS untuk Liquefaction & Regasification, 3 miliar dollar AS untuk integrasi power plant dan sekitar 0,7 miliar dollar AS untuk investasi proyek lainnya.

"Ada beberapa upaya untuk pengurangan gas rumah kaca untuk target pengurangan emisi karbon 30 persen pada 2030," kata Nicke dalam gelaran Investor Daily Summit, Rabu (14/7/2021).

Nicke menjelaskan, ada sejumlah portfolio bisnis di sektor energi bersih yang bakal didorong oleh Pertamina. Pertama, peningkatan kapasitas panas bumi menjadi 1.128 MW pada 2026. Saat ini Pertamina tercatat telah mengoperasikan pembangkit panas bumi dengan total kapasitas 672 MW.

Kedua, pengembangan hidrogen melalui aset yang dimiliki. Nicke mengungkapkan, pengembangan hidrogen saat ini telah dimulai Pertamina melalui aset Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu.

Hidrogen yang dihasilkan pun digunakan untuk memproses biofuel pada kilang milik Pertamina. Secara khusus untuk hidrogen, Nicke menyebutkan konsumsi harian pada tahun ini mencapai 2,5 ribu ton per hari. Adapun, besaran marketnya mencapai US$ 40 miliar.

Ketiga, Electric Vehicle & Energy Storage System. Nicke mengungkapkan, sebagai langkah awal Pertamina bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Inalum pun telah membentuk konsorsium untuk masuk ke ekosistem baterai kendaraan listrik. Ditargetkan produksi baterai mencapai 140 GWh pada 2029 mendatang.


Keempat, gasifikasi. Nicke mengungkapkan pengembangan gasifikasi sebagai langkah transisi dari energi fosil menuju energi terbarukan,

"Salah satu tantangan Energi Terbarukan adalah intermiten, salah satu solusi bisa digabungkan dan integrasikan dengan yang berbasis gas karena ini bisa jadi baseload dan peaker," sambung Nicke.

Selain itu, pengembangan gasifikasi diakui Nicke juga dapat digunakan untuk menghasilkan metanol yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan bioenergi. Nantinya, upaya optimasi gas ditargetkan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum melalui jargas dan kebutuhan gas untuk industri.

Kelima, Green Refinery. Nicke memastikan, upaya konversi dari kilang eksisting menjadi kilang hijau sudah dilakukan pertamina. Sebagai tahapan awal, kilang hijau yang dapat langsung menghasilkan fuel dari kelapa sawit, alias Green Refinery yang bersifat stand alone akan dimulai di Plaju.

"Ini akan kita replikasi dan bangun dilokasi lain untuk optimalkan sawit yang banyak di Indonesia untuk jadi salah satu primary energi substitusi fuel untuk industri dan transportasi," jelas Nicke.

Keenam, pengembangan bioenergy. Dalam pelaksanaannya, Pertamina bakal mengembangkan dua jenis bioenergi yakni yang bersifat campuran (blending) dan berdiri sendiri (stand alone). Nicke menyebutkan, selain biodiesel Pertamina juga tengah mengembangkan bio gasoline.

Pertamina telah menjajaki ujicoba bersama Kementerian ESDM untuk implementasi bio gasoline. Langkah ini diharapkan bisa menekan impor gasoline. Terlebih pada 2030 ditargetkan impor gasoline sudah dapat disetop.

Ketujuh, Circular Carbon Energy yang merupakan upaya dekarbonisasi. Salah satunya yakni dengan penerapan teknologi dalam mengurangi emisi karbon.

Terakhir, Energi Baru Terbarukan (EBT). Nicke menjelaskan, saat ini impor LPG yang masih mencapai 70 persen  diharapkan bisa digantikan dengan sumber daya yang dimiliki. Upaya substitusi yang coba dilakukan yakni dengan pengembangan gasifikasi batubara menjadi DME. Di saat bersamaan, implementasi carbon capture juga bakal tetap dilakukan demi menekan emisi dari gasifikasi batubara.

"Sesuai Grand Strategy Nasional itu di 2025 akan gantikan LPG sebanyak 5,2 juta ton per tahun," pungkas Nicke.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kembangkan energi bersih, Pertamina alokasikan US$ 8 miliar

https://money.kompas.com/read/2021/07/15/162815626/pertamina-alokasikan-8-miliar-dollar-as-untuk-kembangkan-energi-bersih

Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke