Kisah Sukses One Salad, dari CFD sampai Punya 10 Cabang di Makassar

KOMPAS.com – Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa kegemaran Irwan Yusuf (34) menghadiri car free day (CFD) sejak tahun 2001 ternyata membantunya membuka peluang bisnis yang besar.

Saat itu, Irwan yang masih berprofesi sebagai ahli teknologi informasi (TI) merasa jenuh dengan rutinitas sehari-harinya. Ia kemudian memberanikan diri untuk memulai usaha bermodalkan gaji terakhir yang diterimanya sebagai karyawan.

Berbekal Rp 350.000, ia akhirnya membuka usaha salad buah yang diberi nama “One Salad”. Nama ini terinspirasi dari kata “Wan”, panggilan yang diberikan keluarga dan teman-teman dekatnya.

Sembari menikmati suasana CFD setiap Minggu di Pantai Losari, Irwan kemudian membagikan tester produk One Salad kepada para pengunjung.

“Awalnya saya membagikan tester ke pengunjung CFD. Sayangnya masih sepi peminat waktu itu. Akhirnya, saya bagikan ke tenant yang ada di kiri-kanan untuk dicoba,” kenang Irwan.

Selepas membagikan saladnya ke sejumlah tenant, ia pun mulai menggunakan motor untuk berkeliling menjajakan dagangannya.

“Ketika ada rezeki sedikit, saya beli mobil dan mulai berjualan di pinggir Pantai Losari. Sempat berkali-kali kena razia aparat,” cerita Irwan.

Meski demikian, Irwan tidak gentar. Ia pun akhirnya memindahkan lapaknya ke tempat lain. Lewat spanduk berisi lokasi One Salad, dirinya secara sabar dan telaten mengarahkan para pengguna jalan untuk mampir.

Panas dan hujan ternyata tidak menjadi soal buat Irwan. Ia selalu berpegang teguh pada pepatah “hasil tidak akan mengkhianati usaha” dalam menjalankan bisnisnya.

Berkat kegigihan dan kerja keras tiada henti, Irwan akhirnya berhasil membuka gerai One Salad pertama di Jalan Meipa.

Sejak awal, One Salad memang selalu konsisten mengedepankan kesegaran bahan baku produk. Buah yang digunakan bahkan hanya akan dipotong ketika ada pemesanan.

Seluruh tanggal produksi dari stok mayones pun dicatat dengan baik dan tidak akan digunakan jika sudah melewati batas waktu. Komitmen akan kualitas inilah yang membuat para pelanggan tertarik.

Dari perjuangan berjualan di pinggir jalan, berpindah-pindah lokasi, ditertibkan aparat, dan menjalani proses uji coba selama tiga bulan untuk menemukan formula resep yang sesuai, Irwan kini berhasil membuka sepuluh cabang One Salad di seluruh Makassar.

Bahkan, dari hasil gerai-gerai itu, ia berhasil meraih omzet jutaan rupiah setiap harinya.

Inovasi One Salad di tengah pandemi

Irwan tidak menduga bahwa pandemi yang terjadi selama satu setengah tahun terakhir ternyata berdampak besar terhadap One Salad.

Menghadapi situasi serba sulit tersebut, Irwan tidak ingin hanya berpangku tangan. Ia mulai mengembangkan inovasi untuk meraih kembali daya beli masyarakat.

“Terasa sekali penurunan penjualan sewaktu awal pandemi. Kemudian saya membuat inovasi salad di dalam gelas. Rasa dan porsi sama saja, tapi harga lebih terjangkau. Cukup Rp 10.000 saja sudah bisa menikmati salad buah kami. Saya berpikir, kan orang beli isi, bukan kemasan,” tuturnya.

Tak hanya melakukan inovasi kemasan, Irwan berpikir bahwa kondisi pandemi harus dimanfaatkan para pegiat bisnis untuk merambah model penjualan online. Hal ini termasuk preferensi metode pembayaran digital.

Untuk itu, sejak awal tahun 2021, Irwan pun mendaftarkan One Salad sebagai salah satu merchant ShopeePay. Ini dilakukannya sebagai upaya untuk menarik pelanggan melalui berbagai promo.

“Salah satu promo itu beli satu gratis satu. Ditambah adanya promo cashback dari ShopeePay tentu menambah daya tarik di gerai kami. Banyak yang bertanya, ‘terima ShopeePay tidak?’. Di seluruh cabang kami, cukup tinggi pengguna ShopeePay ketimbang uang tunai,” ujarnya.

Berkat ShopeePay, One Salad kini menjadi salah satu merchant favorit warga Kota Makassar. Mereka bahkan bisa dengan mudah menemukan lokasi cabang One Salad melalui fitur “Deals Sekitarmu” di aplikasi Shopee.

Untuk pelanggan yang tertarik membeli produk One Salad, gunakan ShopeePay sebagai metode pembayaran di gerai dan dapatkan promo cashback yang menguntungkan.