Dilansir dari CNBC, Senin (19/7/2021), OPEC+ berencana untuk menormalisasi produksi minyak mentah secara bertahap, dengan target pemangkasan 5,8 juta barrel per hari dihentikan secara total pada September 2022.
Sebelumnya, pada pertengahan tahun lalu OPEC+ memangkas produksi minyak mentah seiring anjloknya permintaan dari berbagai negara yang pada saat itu tengah menerapkan kebijakan pembatasan.
Peningkatan produksi akan mulai dilaksanakan pada Agustus mendatang, dengan kenaikan rata-rata 400.000 barrel per hari.
Terus menipisnya stok minyak mentah menjadi bukti nyata permintaan terus menumbuh, selaras dengan tren pemulihan ekonomi di berbagai negara.
Selain itu, harga minyak mentah sejak awal tahun berada dalam tren penguatan. Harga minyak mentah acuan global, Brent, sejak awal tahun ini telah menguat sekitar 43 persen, sementara jika dibanding tahun lalu telah menguat lebih dari 60 persen.
Pembahasan peningkatan produksi sempat terkendala setelah dua negara anggota OPEC, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi bersitegang terkait kuota produksi minyak masing-masing negara.
Namun, perseteruan itu berhasil diselesaikan setelah OPEC+ sepakat untuk meningkatkan batas kuota produksi 5 negara, termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
“Kami menghargai diskusi konstruktif dengan OPEC,” ujar Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazourti.
Sebagai informasi, pada 2020 OPEC+ sepakat memangkas produksi hampir mencapai 10 juta barrel per hari dalam rangka pemulihan harga pasar.
https://money.kompas.com/read/2021/07/19/071000126/opec-sepakat-naikkan-produksi-minyak-mentah-ini-alasannya