Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Komunis: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunis adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga. Arti komunis sendiri seringkali dikaitkan dengan sosialisme. Lalu apa itu komunis?

Dikutip dari Investopedia, komunis adalah ideologi ekonomi dan politik yang menerapkan sistem tanpa kelas, di mana alat produksi dimiliki secara komunal yang diatur oleh negara.

Dalam arti komunis, kepemilikan alat produksi secara pribadi tidak ada atau sangat dibatasi. Dengan kata lain, negara komunis adalah negara yang menjalankan sistem komunal atau kepemilikan bersama dalam kepemilikan alat produksi.

Alat produksi di sini adalah seperti lahan pertanina, lahan perkebunan, mesin industri, hingga pengelolaan sumber daya alam.

Komunisme juga adalah kondisi di mana harga barang, upah buruh, dan jumlah produksi diatur oleh negara.

Namun demikian saat ini, dari sisi ekonomi, bisa dikatakan tak ada negara yang benar-benar secara ketat menerapkan ekonomi komunis. Komunis kini lebih identik dengan ideologi.

Sejarah ideologi komunis modern dipopulerkan oleh Karl Marx dalam bukunya Manifesto Komunis. Tokoh komunis lainnya yakni Friedrich Engels, di mana keduanya menolak sistem masyarakat kelas.

Ide Manifesto Komunis berasal dari Revolusi Perancis. Di mana saat itu kaum bangsawan atau borjuis mengendalikan ekonomi dan alat-alat produksi.

Kaum atas diuntungkan dengan sistem feodal karena menguasai tanah pertanian yang luas, sementara rakyat bawah hanya menjadi petani penggarap yang dibebani biaya sewa dan pajak.

Revolusi Perancis menandai perlawanan rakyat petani dan buruh, kelompok ini kemudian disebut sebagai proletariat, angkat senjata melawan kaum kelas atas atau borjuis.

Dalam bukunya, Karl Marx mengidamkan negara yang ideal adalah negara tanpa kelas dan bisa diterapkan secara menyeluruh di seluruh dunia.

Tahap akhir dari tujuan komunis adalah keseimbangan sosial masyarakat hidup tanpa perbedaan kelas dan kepemilikan properti secara pribadi.

Ide Karl Marx ini pula yang menginspirasi Lenin dan Stalin dalam perjuangan tanpa kelas di Rusia. Mereka menginisiasi Revolusi Bolshevic yang menggulingkan penguasa Kekaisaran Rusia atau Tsar.

Vladimir Ilich Lenin dan Josep Stalin kemudian mendirikan Uni Soviet. Uni Soviet adalah negara pertama yang menerapkan ide-ide komunis Karl Marx.

Komunis di China

Ide komunisme Karl Marx juga menginspirasi Mau Zedong dalam mendirikan Republik Rakyat China. Dalam program yang dinamakan Lompatan Jauh ke Depan, Mao menerapkan sistem tanpa kelas.

Ia melakukan reforma agraria, di mana tanah-tanah yang sebelumnya dikuasai tuan tanah direbut oleh negara untuk kemudian dibagikan merata kepada petani.

Mao juga menerapkan revolusi industri, di mana semua alat-alat produksi adalah milik negara. Pemerintah komunis juga memobilisasi para petani pedesaan untuk bekerja di pabrik untuk negara.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyatnya, Mao mendirikan komune. Namun sistem ini justru mengalami kegagalan setelah terjadi kelaparan besar yang melanda negeri.

Beberapa penyebabnya antara lain yang petani yang dipaksa bekerja di pabrik sehingga banyak lahan terlantar, kebijakan pembasmian burung pipit, hingga konflik berkepanjangan akibat kebijakan Revolusi Kebudayaan.

Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping memperkenalkan sistem ekonomi yang lebih bebas. Namun meski sudah menerapkan ekonomi pasar, sistem komunis adalah masih banyak diterapkan.

Seperti banyaknya perusahaan yang kepemilikannya masih dikuasi negara. Banyaknya BUMN di China ini justru jadi pendorong ekonomi terbesar negara itu.

https://money.kompas.com/read/2021/07/19/093440726/apa-itu-komunis-definisi-ciri-sistem-ekonomi-dan-contoh-negara

Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke