Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Voucher Diskon Digital ini Bakal Melantai di Bursa Saham

Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto mengatakan, pihaknya telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Juli 2021 dengan kode saham UVCR.

Hady menjelaskan, dengan diperolehnya pernyataan efektif tersebut, OJK menetapkan saham UVCR sebagai Efek Syariah.

"Berdasarkan ketentuan regulator pasar modal, yang masuk efek syariah adalah saham dari perusahaan yang produk, jenis bisnis, jasa, dan akad beserta pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah," tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Adapun harga IPO Ultra Voucher sebesar Rp 100 per saham, dimana perusahaan akan melepas 500 juta saham kepada publik. Dengan demikian, Ultra Voucher menargetkan dana segar sebesar Rp 50 miliar.

Selain itu, perusahaan juga menerbitkan 250 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 16,67 persen.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Adapun setiap pemegang 2 saham berhak memperoleh 1 waran seri I.

Chief Operating Officer (COO) Ultra Voucher Riky Boy Permata mengatakan, dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan produk dan fitur sebagai bagian dari transformasi bisnis, serta penambahan channel distribusi melalui ekspansi hingga ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Transformasi bisnis yang akan kami lakukan yakni pengembangan produk yang lebih besar seperti Everyday Services salah satunya produk investasi," katanya.

Secara rinci, berdasarkan prospektus, sebesar 36 persen dana hasil IPO dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk dan fitur.

Perseroan juga akan menggunakan 34 persen dana hasil IPO untuk beban operasional, termasuk penambahan sumber daya manusia, software, dan channel distribusi.

Sisanya 30 persen untuk peningkatan modal kerja, termasuk pembelian persediaan voucher.

Sebagai informasi, secara fundamental, bisnis perseroan menunjukkan performa positif.

Sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat melonjak 440,6 persen. Per Maret 2021, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 543,49 juta dengan total penjualan Rp 194,48 miliar.

https://money.kompas.com/read/2021/07/19/174551326/perusahaan-voucher-diskon-digital-ini-bakal-melantai-di-bursa-saham

Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke