Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos BCA Sebut Transaksi Kredit Lesu Selama PPKM

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, pihaknya belum berani menargetkan prospek pertumbuhan kredit BCA pada semester II tahun ini.

Hal ini disebabkan situasi adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diputuskan oleh pemerintah.

Seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), selama diberlakukannya PPKM Darurat yang tidak ada kegiatan transaksi.

"Mempertanyakan prospek kredit di semester dua, ini sama sulitnya mempertanyakan kapan PPKM ini bisa lebih normal kembali. Fakta lain, yang tadinya kredit kosumen mulai meningkat dalam bentuk KPR maupun KKB, tapi dengan adanya situasi pengetatan ini, mobilitas masyarakat itu berkurang dan enggak bisa keluar rumah, ya transaksi itu tidak terjadi," ujar Jahja secara virtual, dikutip Jumat (23/7/2021).

Begitu pula dengan transaksi pada kredit korporasi, seperti infrastruktur juga mengalami hal yang sama.

"Salah satu kredit korporasi misalnya, kredit infrastruktur, sekarang ini hampir enggak ada kredit infrastruktur. Padahal, kredit infrastruktur yang ada itu cicilannya jalan terus mengurangi konstaniten. Mengurangi kredit yang baru, kejar-kejaran seperti hamster itu yang jadi permasalahan," ungkap Jahja.

Ia berharap, pertumbuhan kredit di BCA bisa kembali pada awal bulan Januari tahun 2020 lalu, atau sebelum pandemi Covid-19 menyebar ke Indonesia.

"Jika ditanya soal prospek, misalnya keadaan kembali seperti ke Januari atau Februari (2020) saja, enggak usah back to normal 2019, saya yakin masih akan berkembang," ujar dia.

Dalam paparan kinerja keuangan bank dengan kode saham BBCA ini, pada semester I 2021, nilai bisnis dan frekuensi transaksi nasabah BCA menunjukkan pemulihan pada enam bulan pertama tahun ini.

Begitu pula dengan transaksi belanja nasabah yang mengalami tren peningkatan di periode yang sama.

Per Juni 2021, kredit tumbuh 0,8 persen di sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), ditopang oleh segmen korporasi dan KPR yang naik masing-masing 2,1 persen dan 3,8 persen.

Sementara itu, kredit komersial dan UKM mulai membaik pada triwulan II 2021, dibandingkan kuartal sebelumnya .

Secara tahunan (year on year/yoy), total kredit mencapai Rp 593,6 triliun pada Juni 2021, didukung oleh segmen korporasi, KPR, dan kartu kredit.

Bulan Juni tahun ini, kredit korporasi naik 1,0 persen (yoy) menjadi Rp 260,4 triliun.

Di periode yang sama, KPR juga meningkat 2,9 persen menjadi Rp 93,6 triliun sebagai hasil dari pelaksanaan BCA Online Expoversary pada Maret 2021, di mana sebagian besar kredit tersebut dibukukan pada kuartal kedua tahun ini.

Saldo outstanding kartu kredit juga berhasil mencatatkan kenaikan 4,5 persen menjadi Rp 14,0 triliun.

Kredit komersial dan UKM terkoreksi 1,0 persen menjadi Rp 182,8 triliun, dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas bisnis. Sementara itu, KKB turun 13,4 persen menjadi Rp 36,8 triliun.

https://money.kompas.com/read/2021/07/23/134817026/bos-bca-sebut-transaksi-kredit-lesu-selama-ppkm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke